Makalah Puisi pendekatan Struktural
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Abstrak
Struktur puisi mencakup dua
ruang yaitu fisik dan batin.Struktur fisik adalah struktur yang secara tulis
terdapat pada puisi tersebut sebagai contoh , diksi , imajinatif , kata
konkret. Struktur batin puisi adalah , Struktur yang terdapat dl puisi tersebut
secara tidak kasat mata atau tertulis , misalnya , tema , rasa , nada , amanat.
B.
Latar Belakang
Akhir-akhir ini pengkajian
puisi dirasa sangat penting untuk menikmati suatu puisi secara mendalam.Terutama
dengan analisis struktural puisi.Untuk itu , kami memilih melakukan analisis
struktural puisi.Tentunya untuk mendapatkan hasil yang maksimal mengenai
penyerapan puisi , saya akan membahas tentang analisis strktural puisi,yang
didalamnya ada struktur batin dan fisik puisi.Hal itu dirasa sangat penting
yang sebagian besar adalah mahasiswa sebagai tugas mata kuliah dan untuk orang
umum sebagai pengetahuan belaka.Suatu puisi apabila tidak dinikmati secara
mendalam kurang rasanya dibandingkan dengan secara mendalam melalui analisis.
C. Landasan Teori
Dari beberapa sumber yang didapat , diperoleh teori-teori
sebagai berikut:
a. Yusuf Efendi , dalam
blognya , struktur fisisk adalah unsur pembangun puisi yang bersifat fisik atau
nampak dalm bentuk susunan kata-katanya.
b. Elfriza Sibarani ,
dalam blognya , struktur batin puisi adalah unsur pembangun puisi yang tidak
nampak langsung dalam tulisan kata-katanya.
c. Ardi Setiawan , dalam blognya , struktur batin
puisi adalah mencakup , tema , rasa , nada dan amanat.
d. Dalam wikipedia.org , dijelaskan bahwa amanat
adalah gagasan yang mendasari karya sastra, atau pesan yang ingin disampaikan
kepada para pembaca atau pendengar.
D. Metodologi
Dalam
kegiatan penelitian metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang
harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan
langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
dan pengambilan kesimpulan.
Adabeberapa jenis metode yang biasanya
digunakan dalam penelitian, diantaranya metode penelitian eksperimental,
analisis kontarstif dan lain-lain. Adapun metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini
dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab secara aktual, . Nyoman
(2011:53) menyebutkan bahwa Metode Deskriptik Analitik dilakukan dengan cara
mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis, tidak
semata-mata menguraikan melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan
secukupnya.
Alasan
penulis menggunakan metode ini adalah karena pada dasarnya penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif. Selain itu, metode ini juga dianggap cukup
tepat untuk melakukan pendekatan terhadap masalah yang akan diteliti.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Analisis Struktural
a.
Pengertian Teori Struktural
1. Struktur
Fisik Puisi
Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi yang
bersifat fisik atau nampak dalam bentuk susunan kata-katanya. Struktur fisik
puisi terdiri dari beberapa macam, yaitu:
(1) Perwajahan puisi
(tipografi),
yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi
kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak
selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal
tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
(2) Diksi,
yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam
puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat
mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin.
Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi,
dan urutan kata.
(3) Imaji,
yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan
pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual),
dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca
seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
(4) Kata kongkret,
yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang
memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau
lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan
hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat
kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
(5) Bahasa figuratif,
yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan
efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi
menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Bahasa
figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora,
simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora,
pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto,
totem pro parte, hingga paradoks.
(6) Verifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum.
ñ Rima adalah persamaan bunyi
pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:
1. Onomatope adalah kata
tiruan bunyi, msl "kokok" merupakan tiruan bunyi ayam,
"cicit" merupakan tiruan bunyi tikus.
2. Bentuk intern pola bunyi
yang terdiri dari aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak
berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan sebagainya.
3. Pengulangan kata/ungkapan.
ñ Ritma (ritme; irama) adalah alunan yg terjadi
krn perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dl arus panjang pendek bunyi,
keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada; ritme
ñ Metrum adalah ukuran irama yg
ditentukan oleh jumlah dan panjang tekanan suku kata dl setiap baris;
pergantian naik turun suara secara teratur, dng pembagian suku kata yg
ditentukan oleh golongan sintaksis
2. Struktur Batin Puisi
Struktur batin puisi adalah unsur pembangun puisi yang tidak
tampak langsung dalam penulisan kata-katanya. Struktur batin puisi dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
(1) Tema/makna (sense)
Tema adalah pokok pikiran; dasar cerita (yg dipercakapkan,
dipakai sbg dasar mengarang, menggubah/mengarang sajak, dsb). Media puisi
adalah bahasa. Maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait,
maupun makna keseluruhan.
(2) Rasa (feeling)
Rasa yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang
terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar
belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan,
agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia,
pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan
tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada
kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja,
tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan
kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
(3) Nada (tone),
Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga
berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada
menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah,
menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap
bodoh dan rendah pembaca, dll.
(4) Amanat/tujuan/maksud
(itention)
Amanat adalah gagasan yg mendasari karya sastra; pesan yg
ingin disampaikan pengarang kpd pembaca atau pendengar. Sadar ataupun tidak,
ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa
dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.
B. Contoh Puisi
SAHABAT TERBAIKU
Karya Frizka Tirana
Sahabat..
Disaat kita menikmati kebersamaan , banyak hal yang
terlewat begitu saja
Keceriaan, canda dan tawa semuanya mengalir begitu saja..
Waktu yang tersisa seolah tak mampu menampungnya,
Dan waktu yang sangatlah singkat membuatku teringat
padamu , sahabat..
Semua kenangan-kenangan tak terasa pergi meninggalkan
segala kegembiraan
Serta canda, dan tawamu seketika hilang sekejap mata
Ada beribu senyum saat terlintas memori yang dulu kala
Sahabat..
Semua yang telah kita alami hari demi hari , waktu demi
waktu telah kita lalui semuanya
Banyak hal yang pernah terjadi dan karna itulah jalan
hidup yang kita miliki kadang benci dan kecewa serta rasa senang dan sayang
Sungguh luar biasa apa yang telah kita lalui bersama
Ya Tuhan ..
Jagalah dan lindungilah sahabat sahabatku , karena mereka
sahabat terbaiku selamanya..
MY BEST FRIEND FOREFER
C. Pembahasan
Analisis
a.Analisis Struktur Fisik
Secara sepintas lalu dapat kita
rasakan bahwa puisi di atas mempunyai kepaduan dan harmoni antara struktur
fisik dan struktur batin. Puisi “Sahabat Terbaiku” cukup mudah dipahami bahasanya.
Bahasa yang digunakan penyair dalam puisinya sebenar cukup jelas. Dan diksi-diksi yang
digunakan penyair adalah diksi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dan cenderung memiliki nilai estetis. Ini dipertegas lagi dengan
pelukisan-pelukisan keadaan dalam puisi tersebut yang dilakukan oleh penyair
yang menambah nilai keindahan puisi tersebut
Diksi
Yang digunakan penyair adalah
kata-kata yang bernada muram (pada saat mengambarkan kerinduan) . Diksi tentang
kemuraman itu seperti: teringat, senyum, memori, yang hampir semuanya
dipantulkan kepada perasaan di hati. Kata-kata tersebut sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan diksi tentang kecerahan tersebut seperti , selamanya .
Karena bernada muram dan
cerah, maka keterangan kalimat ditempatkan hampir di setiap baris sebagai
penggambaran makna puisi. Sebagai bukti:
Teringat...........................(keterangan
keadaan)
Selamanya......................(keterangan
waktu )
Kata-kata yang digunakan
penyair juga menimbulkan sugesti pada pembaca. Penggunaan kata-kata dengan
vokal akhir /a/ menyugesti pembaca untuk merasakan kerinduaan yang dirasakan
oleh penyair. Sebagai contoh:
Waktu yang tersisa seolah tak mampu menampungnya..
tawamu seketika hilang sekejap mata..
Ada
beribu senyum saat terlintas memori yang dulu kala...
Pengimajian dan kata kongkret
Yang digunakan oleh penyair
tidak memperkabur makna puisi yang hendak disampaikan. Perasaan rindu penyair
diperkonkret dengan pernyataan berikut:
Teringat
padamu/mengalir begitu saja.
Kata kongkrit tersebut
menimbulkan pengimajian dalam bayangan pikiran pembaca. Perasaan rindu penyair
dilukiskan begitu dalam dan mencekam. Bagaimana bayangan kita apabila rindu
tersebut sudah menjadi renjana? penyair telah merasakan rindu yang begitu
dalam, sangat dalam dan menutup perasaan itu.
Bahasa figuratif
Yang digunakan oleh penyair
tidak terlalu sulit untuk dimengerti pembaca dan tidak mengganggu pemahaman
makna puisi. Ungkapan-ungkapan yang digunakan Frizka Tirana begitu segar dan bernilai
estetis yang tinggi dan digambarkan dengan kiasan-kiasan yang menghidupkan suasana.
Lambang-lambang yang digunakan tidak mencontoh penyair sebelumnya dan
diungkapkan secara hidup serta tidak mengganggu keharmonisan komposisi
puisinya.
Kata “memori” mengambarkan bahwa kerinduan
penyair telah lama ia pendam dan menyisakan sengsara berkepanjangan apabila ia
tidak diobati segera. Kata “selamanya” melukiskan kebahagiaan yang dirasakan oleh penyair
apabila ia bertemu dengan orang yang ia kasihi yang bagai bianglala begitu
indah di angkasa. Begitu pula dengan “luar biasa” yang berarti kecerahan hati penyair
apabila bahagia. Gaya bahasa hiperbola kita jumpai pada”beribu senyum
saat terlintas memori yang dulu kala” dan kalimat pelukisan lainnya yang ternyata mampu
memberikan gambaran yang tepat tentang kebahagiaan penyair.
Versifikasi
Dalam puisi ini mengitu pola puisi
komporer. Walaupun sebagaian besar mengikuti pola syair (puisi lama) yaitu
a-a-a, namun ia tidak termasuk puisi lama karena struktur lainnya tidak sama.
Bait pertama, kedua, memilki pola b-a-a. sedangkan bait keempat memiliki pola a-b-c. Pola rima akhir pada
tiap-tiap bait tersebut memang ada yang sama namun tak sedikit yang berbeda
hingga puisi di atas tidak digolongkan sebagi puisi lama.
Ritma puisi berupa ikatan
yang mengikat bait dengan menggunakan keterangan kalimat. Pada bait pertama
digunakan frasa /teringat padamu/; pada bait kedua
digunakan kata /senyum/; pada bait ketiga
digunakan kata /semuanya/; pada bait keempat
digunakan kata /selamanya/. Setiap bait puisi itu diikat
dengan kata pengikat sehingga pada permulaan bait seakan muncul sebuah
gelombang irama baru.
Tipografi
Puisi “Sahabat Terbaiku” adalah tipografi puisi
kontemporer. Adanya koma di tengah dan
akhir baris menunjukkan bahwa gagasan pada suatu baris dilanjutkan dengan baris
berikutnya. Gagasan-gagasan yang beruntun dikumukakan dalam satu baris,
misalnya
Dan waktu yang
sangatlah singkat membuatku teringat padamu,
Struktur sintaktik
Tiap-tiap bait mudah ditelaah karena
mirip puisi-puisi dengan tipografi konvensional. Kesatuan gagasan pada tiap bait itu dibentuk oleh kesatuan
baris-baris yang membentuk struktur sintaksis. Bait pertama dan bait kedua
melukiskan kedalaman rindu yang dirasakan oleh penyair. Bait ketiga
menggambarkan obat rindu yang harus dilakukan oleh penyair. Bait keempat hingga
ketujuh menggambarkan rasa bahagia penyair apabila terobati rasa rindunya
b. Struktur Batin
Puisi
Secara sepintas telah
diinterprestasikan tema puisi ini, yakni tema kerinduan terhadap sahabat. Kerinduaan hati penyair
sangat dalam. Hal ini dapat dibuktikan setelah kita menelaah struktur bahasa
penyair. Diksi, pemgimajian, kata kongkrit, majas, dan struktur sintaksis dari
puisi ini mendukung kerinduan penyair yang mendalam. Dengan demikian,
interprestasi tentang tema itu dapat dibenarkan.
Perasaan
Penyair pada waktu
menciptakan puisi ini dapat kita rasakan juga sewaktu mambahas bait demi bait.
Perasaan sedih karena kerinduan dan bahagia apabila bertemu dengan orang yang
dicintai begitu jelas digambarkan oleh penyair hingga membuat pembaca ikut
merasakan apa yang dirasakan oleh penyair. Kerinduan itu digambarkan begitu
dalam dan telah lama berada di dalam hati sang penyair. Begitulah rindu penyair
kepada sahabatnya.
Kemudian penyair menggambarkan pula kebahagian yang akan ia rasakan tatkala
bertemu dengan keluarganya yang begitu amat bahagia.
Nada dan Suasana
Puisi ini adalah nada dan
suasana bercerita dengan mengungkapkan perasaan sedih dan bahagianya. Penyair
menceritakan kerinduannya disertai pelukisan rasa yang begitu jelas, bahwa
rindu itu telah membuatnya menderita berkepanjangan. Penyair pun menceritakan
kebahagian yang akan memupuskan kerinduan dan penderitaan tersebut, bahwa raut
wajahnya akan kembali cerah, bersemangat, dan rasa senang akan selalu menghiasi
hatinya.
Amanat
Puisi menyatakan bahwa
penyair ingin mengungkapkan rasa rindunya yang begitu dalam yang menyebabkan ia
menderita dan juga penyair ingin menceritakan rasa bahagianya yang begitu indah
apabila telah bertemu dengan orang yang dirindukannya. Kerinduan itu dapat
membuat orang menderita dan dapat mengacaukan hal yang kita perbuat. Namun,
obat rindu ialah menemui orang yang dirindukan. Dengan begitu, maka rindu akan
berubah menjadi rasa bahagia yang selalu menghiasi hati dan berbagi kasih
dengan orang yang dirindukan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, untuk
menikmati puisi secara mendalam , diperlukan teori khusus untuk melengkapinya .
Nah salah satu teori yang kami bahas adalah teori struktural yang mengedepankan
struktur fisik dan batin puisi , dan saya pilih puisi karya Frizka Tirana adalah
ialah salah satu Mahasiswa Universitas Indonesia asal Purwokerto yang dalam
karyanya sebagian besar mengisahkan tentang cerita sahabat. Hasilnya dalam
struktur batin puisi , bahwa isi tersebut menceritakan tentang seorang
sahabat yang terbaik , dan secara
struktur batin , ia ( si pengarang ) sangat merindukan seorang sahabat , dan
secara fisik dapat dibuktikan dengan penggunaan kata-kata sahabat . Perasaan
penyair pada waktu membuat puisi dapat kita rasakan melalui bait demi bait.
Post a Comment for "Makalah Puisi pendekatan Struktural"