Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Analisis Unsur Intrinsik Novel Dilema Karya Alvi Syahrin Dan Pembelajaranya di SMP


PENDAHULUAN
1.       Latar Belakang Masalah
Karya sastra merupakan hasil cipta manusia selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran hidup.
Orang dapat mengetahui nilai-nilai hidup, susunan adat istiadat, suatu keyakinan, dan pandangan hidup orang lain atau masyarakat melalui karya sastra. Dengan hadirnya karya sastra yang membicarakan persoalan manusia, antara karya sastra dengan manusia memiliki hubungan yang tidak terpisahkan. Sastra dengan segala ekspresinya merupakan pencerminan dari kehidupan manusia. Hal ini dapat dikatakan bahwa tanpa kehadiran manusia, sastra mungkin tidak ada. Memang sastra tidak terlepas dari manusia, baik manusia sebagai sastrawan maupun sebagai penikmat sastra. Mencermati hal tersebut, jelaslah manusia berperan sebagai pendukung yang sangat menentukan dalam kehidupan sastra.
Novel merupakan suatu bentuk karya sastra yang disebut fiksi. Dalam perkembanganya, novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Sebutan novel berasal dari bahasa Italia novella. Secara harfiah novella berarti sebuah karangan atau barang baru yang kecil dan kemudian, diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa (Abrams dalam Nurgiyantoro,1995:9).
Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra.  Unsur intrinsik ialah unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Yang termasuk dalam unsur intrinsik pada novel adalah penokohan, alur, sudut pandang, gaya bahasa, latar atau setting, dan amanat.
Cerita dalam novel melukiskan perilaku kehidupan manusia yang berintegritas dengan alam dan masyarakat dimana karya sastra itu dilukiskan. Novel juga sangat menonjolkan manusia sebagai pembangun cerita dalam suatu karya sastra. Manusia juga dikatakan sebagai objek dan subjek cerita. Manusia dalam suatu cerita juga di sebut dengan tokoh yang merupakan salah satu unsur pembangun novel ataupun cerpen.
Dalam sebuah karya sastra tidak lepas dari unsur intrinsik yang membangun sebuah karya sastra tersebut. Unsur int rinsik itu sendiri meliputi tokoh atu penokohan, latar atau setting,  sudut pandang, alur, gaya bahasa, dan amanat.

            B. PENEGASAN ISTILAH
Untuk mengindari kesalahpahaman pengertian judul peneliti ini, penulis perlu merasa menegaskan kembali istilah-istilah tersebut antara lain:
1.      Pengertian Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab, musabab,perkaranya, dan sebagaimana).
2.      Novel adalah prosa rekaan yang panjang, yang menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun.(Sudjiman, 1990)
3.      Dilema adalah judul novel karya Alvi Syahrin
4.      Alvi Syahrin adalah nama pengarang judul novel Dilema
5.      Pembelajaran berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan, perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar.peringatan tentang pengalaman atau peristiwa yang pernah dialaminya (Depdikbud,1998:13).
6.      SMP adalah jenjang sekolah tingkat menengah pertama.
7.      Unsur Intrinsik adalah  unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Yang termasuk dalam unsur intrinsik pada novel adalah penokohan, alur, sudut pandang, gaya bahasa, latar atau setting, dan amanat.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana unsur intrinsik dalam novel Dilema karya Alvi Syahrin
2.      Bagaimana pembelajaran novel Dilema di SMP

D. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
Tujuan penulis membuat judul Analisis unsur intrinsik novel Dilema karya Alvi Syahrin dan pembelajaranya di SMP  adalah sebagai berikut:
1.      Mendeskripsikan unsur intrinsik novel Dilema karya Alvi Syahrin
2.      Mendeskripsikan pembelajaran novel Dilema di SMP

Kegunaan penelitian dengan judul Analisis unsur intrinsik novel Dilema karya Alvi Syahrin dan pembelajaranya di SMP. Dapat ditinjau dari dua segi yaitu:
1.      Segi Teoretis
Dari segi teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan penelitian dalam ilmu sastra. yaitu kajian psikoanalisis. Khususnya analisis unsur intrinsik dalam novel Dilema karya Alvi Syahrin.

2.      Segi Praktis
Dari segi praktis penelitian diharapkan ini diharapkan dapat digunakan:
1). Masyarakat pembaca akan lebih memahami makna dari novel Dilema karya Alvi Syahrin. Sehingga meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra.
2). Memberi motivasi pada peminat sastra dan karya sastra.
3). Menjadi pendorong bagi peminat karya sastra untuk lebih memiliki sikap positif terhadap suatu karya sastra dan dapat menambah daya apresiasi sastra
4). Bagi penulis memberikan pengalaman berfikir melalui penyusunan dan penulisan proposal, sehingga dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan menambah wawasan dalam bidang pendidikan khususnya Bahasa Indonesia.
5). Memberikan pemahaman yang mendalam terhadap pembelajaran ilmu Bahasa Indonesia khususnya unsur intrinsik dalam novel Dilema karya Alvi Syahrin.

E. SISTEMATIKA PENELITIAN
Sistematika ini ditujukan untuk memberikan gambaran penelitian proposal yang di susun.proposal penelitian ini terdiri atas tiga bab.
Bab 1: Pendahuluan
Dalam bab ini memuat pemilihan judul, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika hasil penelitian.
                        Bab 2 : Tinjauan Pustaka dan Kajian teori
                                    Berisi tinjauan pustaka dan kajian teoretik sebagai acuan dalam penelitian
                        Bab 3 : Metode Penelitian
Dalam bab ini berisi tentang sumber data, objek penelitian, jenis penelitian, focus penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis.       
            DAFTAR PUSTAKA
            LAMPIRAN





BAB II
KAJIAN TEORI

A.     Pengertian Novel                                                     
Novel merupakan suatu bentuk karya sastra yang disebut fiksi. Dalam perkembanganya, novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Sebutan novel berasal dari bahasa Italia novella. Secara harfiah novella berarti sebuah karangan atau barang baru yang kecil dan kemudian, diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa (Abrams dalam Nurgiyantoro,1995:9).
Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra.  Unsur intrinsik ialah unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Yang termasuk dalam unsur intrinsik pada novel adalah penokohan, alur, sudut pandang, gaya bahasa, latar atau setting, dan amanat.

B.     Unsur Intrinsik Novel
Unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Dilema antara lain:
a. Tema
Tema adalah gagasan dasar dan makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Untuk mendapatkan tema, terlebih dahulu harus diidentifikasi masalah-masalah di dalam cerita yang dapat membantu menemukan tema.
b. Tokoh dan Penokohan
                  Tokoh adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu cerita yang mengalami peristiwa dan mempunyai sifat,sikap,emosi,prinsip,dan sebagainnya.Di dalam sebuah novel, tokoh-tokoh cerita dapat dibedakan dalam beberapa macam sudut pandang dan tinjauan itu adalah beberapa jenis tokoh,jenis watak,dan teknik pelukisan.


  Jenis Tokoh
 Jenis tokoh dibagi atas tokoh utama dan tokoh tambahan, serta tokoh antagonis dan protagonis.
 Tokoh utama dan Tokoh Tambahan
         Pembagian tokoh utama dan tokoh tambahan ini dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnnya tokoh di dalam sebuah cerita. (Nurgiyantoro,1998:176).
         Berdasarkan pendapat di atas di dalam novel Dilema karya Alvi Syahrin ini tokoh utamanya adalah Estrella YL,Adriel Wijaya, Kira Melodi, dan Danny karena tokoh ini sering dimunculkan oleh pengarang dalam menggerakan konflik cerita.
         Dibandingkan  dengan tokoh utama, tokoh tambahan dalam novel “Dilema” ini lebih banyak. Beberapa diantaranya bernama Danny, Jeremmy, Mama, Papa, Kak Kelvin, Larissa, Gita, Rio, Arvin, Ibu Diana, Pak Bambang, Ibu Eva,Kevin, Bapak Kepala Sekolah, Murid-murid X1 IPA 4, Pak Satpam, Bu Siska.
a.      Tokoh Protagonis
              Tokoh protagonis adalah tokoh yang memegang peran pimpinan dalam cerita. Tokoh ini merupakan tokoh yang paling tinggi intensitas keterlibatan di dalam peristiwa-peristiwa yang membangun  cerita dan waktu yang digunakan. Tokoh ini berhubungan dengan semua tokoh yang ada dalam cerita dan tokoh ini juga menjadi pusat sorotan di dalam cerita.
             Dalam penentuan tokoh protagonis di dalam novel Dilema ini lebih tepat menyebut Estrella, Adri, Danny, Jeremmy. Tokoh-tokoh ini menempati sebagai tokoh protagonis dengan alasan tokoh ini lebih banyak berinteraksi dengan tokoh-tokoh yang ada. Selain itu di dalam novel ini banyak diungkapkan perasaan dan pikiran tokoh-tokoh ini terhadap masalah-masalah yang dihadapi serta tokoh ini hadir dari dari awal sampai akhir cerita dan mempengaruhi jalan cerita.

b.      Tokoh Antagonis 
             Tokoh antagonis merupakan tokoh yang beroposisi dengan tokoh protagonis. Tokoh antagonis dalam novel Dilema diantaranya Kira, Papa, karena keduanya sering beroposisi dengan Estrella.

c. Alur                                       
Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk jalannya cerita. Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.

d. Sudut Pandang
Menurut Harry Show (1972 : 293), sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata-katanya sendiri.
2. Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar daripada terlihat di dalam cerita pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.
3. Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, ia serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.

e. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara mempergunakan bahasa secara imajinatif, bukan dalam pengertian yang benar-benar secara alamiah saja.
Gaya bahasa adalah bahasa yang dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Gaya bahasa memungkinkan kita dapat menilai pribadi, watak, dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu. Semakin banyak gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian orang terhadapnya. semakin buruk gaya bahasa seseorang, semakin buruk pula penilaian diberikan kepadanya.

 f. Latar/Setting
Latar merupakan tempat terjadinya peristiwa di dalam cerita atau lingkungan yang mengelilinginya pelaku di dalam cerita (Stanton, 1965:18). Abrams (1981:175) menyatakan bahwa latar menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
Sejalan dengan Abrams, Nurgiyantoro menyatakan bahwa novel sebagai sebuah dunia imajinasi yang tidak hanya membutuhkan tokoh sebagai penghuni beserta permasalahan yang dihadapinya, tetapi juga membutuhkan ruang, tempat, dan waktu bagi tokoh tersebut untuk “hidup”. Ruang, tempat, dan waktu itu dikenal sebagai latar (1998:227).

1.      Latar Tempat
Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan (Nurgiyantoro, 1998:227). Di dalam novel Dilema disebutkan secara eksplisit nama, tempat, kota, Negara, Desa tempat peristiwa-peristiwa berlangsung.
2.      Latar Waktu
Nurgiyantoro berpendapat (1998:230) berpendapat bahwa latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-periatiwa yang diceritakan dalam sebuah fiksi.
3.       Latar   Sosial
Nurgiyantoro (1998:233) menyatakan bahwa latar sosial adalah hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat, yang diceritakan dalam karya fiksi.
Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks, misalnya berupa kebiasaan hidup,adat-istiadat, latar spiritual. Nurgiyantoro menyatakan bahwa latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan.
Latar sosial yang diceritakan di dalam novel Dilema adalah kehidupan sehari-hari di Sekolah, sebuah kehidupan tepatnya di SMA Airlangga Jakarta. Di dalam novel ini dijumpai nama-nama Estrella, Adri, Kira, Danny yang dianggap sebagai tokoh yang mempunyai tiga cerita dalam satu rasa dan tokoh sehari-hari dalam Sekolah.
Dibandingkan dengan kedua latar sebelumnya,latar sosial lebih menonjol dan fungsional di dalam penggarapan novel ini. Kehidupan dalam Sekolah meninggalkan banyak kenangan dan pengalaman yang berkesan, diolah sedemikian rupa di dalam cerita sehingga pembaca mendapat gambaran yang cukup lengkap tentang kehidupan di Sekolah. Tidak itu saja, penggambaran latar sosial ini membuat persoalan-persoalan dan pemecahan yang dilakukan terasa lebih logis.
                        g. Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca atau pendengar. Pesan juga berupa harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.

C.    Pembahasan Analisis unsur intrinsik  novel Dilema
Pertama mengenai masalah dalam novel Dilema, sehingga timbul beberapa masalah yang mendukung tema. Masalah yang terdapat dalam novel Dilema antara lain:
1.      Masalah percintaan

Sejak saat itu persahabatan mereka di mulai dan memiliki ikatan batin yang saling melengkapi satu sama lain. Hingga datang waktu dimana Kira memiliki perasaan cinta kepada Adri, saat itulah persahabatan mereka diuji. Pada mulanya hubungan Adri dan Kira tidak berpengaruh pada persahabatan mereka, Kira berfikir cinta hanya mempunyai ruang untuk dua orang bukan tiga. Kira tidak suka kehadiran Estrella pada saat berdua dengan Adri. Berbagai upaya Estrella lakukan untuk menolak ajakan Adri dan Kira untuk berkumpul bersama karena ada rasa cinta Kira dan Adri yang membuat Estrella merasa canggung. 

2.      Masalah Kesalah pahaman
Estrella menyadari bahwa semua telah berubah Kira milik Adri dan Adri milik Kira. Ia hanyalah orang lain yang tidak memiliki pengaruh apa-apa dari hubungan mereka, namun satu hal yang disayangkan bukankah awalnya persahabatan ini milik mereka bertiga dan mengapa akhir-akhir ini mereka hnaya memikirkan hubungan mereka berdua atau sejak awal memang tidak ada persahabatan diantara mereka. Tidak mudah menemukan seorang sahabat, ia pikir Kira dan Adri adalah sahabatnya tapi ternyata persahabatan itu tidak benar-benar ada,yang ada hanya teman bukan sahabat,yang ada hanya cinta bukan persahabatan. Akhirnya pertengkaran antara ketiga sahabat itu terjadi, Kira tidak suka cara Adri memperdulikan Estrella, Kira berfikir Adri menyukai Estrella bukan menyukai dirinnya.

3.      Masalah Pendidikan
                                                                                                                      
Samapai ahkirnya Estrella bertemu dengan Dani seorang lelaki yang dikenal rajin dan pandai dikelasnya seperti Estrella, ia mengajak Estrella untuk mengikuti salah satu kompetisi pertukaran pelajar di Australia dan Estrella menerima ajakan Dani, di samping Estrella tertarik kompetisi tersebut.

4.      Masalah Perasaan
Walaupun Estella sering ikut terlibat dalam kencan kedua sahabatnya itu, namun Estrella rela menerima semua perasaan canggungnya itu.
Berdasarkan paparan di atas permasalahan yang terjadi antara lain masalah percintaan,serta masalah kesalah pahaman,masalah pendidikan,masalah persaan Kira terhadap sahabatnya sendiri, Kira berpikiran apa yang dilakukan Adri terhadap Estrella berlandaskan cinta. Tetapi, itu semua bukan cinta. Adri peduli dengan Estrella karena ia tidak ingin sahabatnya itu merasa kesepian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tema dalam novel Dilema adalah Tiga Cerita Untuk Satu Rasa.
Kedua mengenai tokoh dan penokohan. Di dalam novel Dilema karya Alvi Syahrin ini tokoh utamanya adalah Estrella YL,Adriel Wijaya, Kira Melodi, dan Danny karena tokoh ini sering dimunculkan oleh pengarang dalam menggerakan konflik cerita.
                   Dibandingkan  dengan tokoh utama, tokoh tambahan dalam novel “Dilema” ini lebih banyak. Beberapa diantaranya bernama Danny, Jeremmy, Mama, Papa, Kak Kelvin, Larissa, Gita, Rio, Arvin, Ibu Diana, Pak Bambang, Ibu Eva,Kevin, Bapak Kepala Sekolah, Murid-murid X1 IPA 4, Pak Satpam, Bu Siska.
Pertama Tokoh Protagonis
                   Tokoh protagonis adalah tokoh yang memegang peran pimpinan dalam cerita. Tokoh ini merupakan tokoh yang paling tinggi intensitas keterlibatan di dalam peristiwa-peristiwa yang membangun  cerita dan waktu yang digunakan. Tokoh ini berhubungan dengan semua tokoh yang ada dalam cerita dan tokoh ini juga menjadi pusat sorotan di dalam cerita.
               
                    Dalam penentuan tokoh protagonis di dalam novel Dilema ini lebih tepat menyebut Estrella, Adri, Danny, Jeremmy. Tokoh-tokoh ini menempati sebagai tokoh protagonis dengan alasan tokoh ini lebih banyak berinteraksi dengan tokoh-tokoh yang ada. Selain itu di dalam novel ini banyak diungkapkan perasaan dan pikiran tokoh-tokoh ini terhadap masalah-masalah yang dihadapi serta tokoh ini hadir dari dari awal sampai akhir cerita dan mempengaruhi jalan cerita.

Tokoh Antagonis 
                   Tokoh antagonis merupakan tokoh yang beroposisi dengan tokoh protagonis. Tokoh antagonis dalam novel Dilema diantaranya Kira, Papa, karena keduanya sering beroposisi dengan Estrella.
                   Selanjutnya pembahasan mengenai Alur, Alur mempunyai pengertian rangkaian peristiwa yang membentuk jalannya cerita. Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung. Dalam novel Dilema alurnya maju (progres) atau dapt diartikan peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita.
Pembahsan mengenai sudut pandang, dalam novel Dilema menggunakan sudut pandang orang ke tiga. ia sama sekali berdiri di luar cerita, ia serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.

Pembahasan mengenai Gaya bahasa, dalm novel Dilema gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang dalam urutan cerita menggunakan bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa sehari-hari. Sehingga memudahkan pembaca dalam memahami novel tersebut. Tetapi pengarang juga menggunakan bahasa inggris karena dalam novel tersebut tokohnya masih usia Sekolah menengah atas, sehingga ada sedikit bahasa inggris yang digunakan dalam percakapan sehari-hari di lingkungan sekolah.

 Secara garis besar di dalam novel Dilema, latar berkisar pada dua tempat. Latar pertama, pengarang menyatakan Sekolah, secara detilnya kelas,  perpustakaan,lapangan, kantin, ruang Guru, laboratorium. Selain  Bintaro, Jakarta,  dan lain sebagainya.
Latar waktu yang digunakan di dalam novel Dilema adalah pada pagi hari, siang hari, sore hari dan malam hari. Tetapi yang lebih menonjol latar waktu dalam novel tersebut adalah pada siang hari dan sore hari.

Latar sosial yang diceritakan di dalam novel Dilema adalah kehidupan sehari-hari di Sekolah, sebuah kehidupan tepatnya di SMA Airlangga Jakarta. Di dalam novel ini dijumpai nama-nama Estrella, Adri, Kira, Danny yang dianggap sebagai tokoh yang mempunyai tiga cerita dalam satu rasa dan tokoh sehari-hari dalam Sekolah.
Dibandingkan dengan kedua latar sebelumnya,latar sosial lebih menonjol dan fungsional di dalam penggarapan novel ini. Kehidupan dalam Sekolah meninggalkan banyak kenangan dan pengalaman yang berkesan, diolah sedemikian rupa di dalam cerita sehingga pembaca mendapat gambaran yang cukup lengkap tentang kehidupan di Sekolah. Tidak itu saja, penggambaran latar sosial ini membuat persoalan-persoalan dan pemecahan yang dilakukan terasa lebih logis.

Pembahasan terakhir yaitu mengenai Amanat. Amanat merupakan pesan yang ingin di sampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca atau pendengar. Amanat yang bisa kita ambil dari novel Dilema antara lain:
1.      Kita tidak boleh menyakiti hati sahabat kita sendiri,bagaimanapun juga sahabta adalah orang yang pernah singgah di dalam hidup kita.
2.      Kita tidak boleh mengumbar kemesraan di depan teman kita. Apabila kita ingin punya moment romantis lebih baik jangan mengajk teman kita, sehingga kita tidak mersa terganggu dan tidak merasa canggung.                 

                       

                                                                       BAB III        
METODE PENELITIAN

Metode penelitian menurut Ari Kunto (2006: 136) adalah cara yang digunakan dalam pengumpulan data penelitianya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Moleong (1996:3)
Dalam hal ini dipaparkan sumber data, objek penelitian, jenis penelitian, focus penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis.

A.    Sumber Data
Sumber data adalah segala sesuatu yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian Arikunto (2010:172). Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Dilema karya Alvi Syahrin memiliki ketebalan 334 halaman. Cetakan pertma di terbitkan pada bulan Juli 2012 oleh Bukune di Jakarta.
B.     Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah novel Dilema karya Alvi Syahrin, yang merupakan pertama bulan Juli 2012, diterbitkan oleh Bukune , Jakarta tebal 334 halaman dan warna sampul putih. Objek penelitian in difokuskan pada unsure intrinsik pada novel.
C.    Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan pusat penelitian tersebut. Penelitian ini di fokuskan pada unsure intrinsik. Karya sastra yang menitik beratkan pada permasalah yang terjadi antara tiga sahabat yang ada pada novel Dilema karya Alvi Syahrin dan pembelajaranya di SMP
D.    Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitia deskkriptif kualitatif artinya penelitian yang hanya mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat penjelasan tentang kualitatif. Sugiyono (2006:83). Penelitian ini hanya mendeskripsikan tentang unsure intrinsik dalam novel Dilema karya Alvi Syahrin beserta pembelajarnya di SMP.
E.     Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitianya (Arikunto, 2006:180). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka. Teknik pustaka atau studi pustaka adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca,mencatat, serta mengolah bahan penelitian. (Zen, 2004:3). Adapun langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1.      Mencari sumber penelitian
2.      Menemukan sumber penelitian berupa novel Dilema karya Alvi Syahrin
3.      Membaca kritis novel Dilema karya Alvi Syahrin
4.      Mengumpulkan data berupa kutipan langsung dan tidak langsung yang berhubungan dengan unsur intrinsik
5.      Mencatat data-data yang diperoleh sesuai denag objek penelitian
F.     Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2006:160) instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan baik.dalam arti lebih cermat,lengkap, sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrument atau alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat catat dan kartu data. Kartu data ini berisi kata-kata yang merupakan kutipan-kutipan novel yang berkaitan dengan pembahasan.
G.    Teknik Analisis Data
Teknik analisis ini menggunakan teknik aalisis isi. Teknik penelitian untuk membuat referensi yang dapat di tiru, dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya (Moleong, 1991:220). Dalam mengkaji novel Dilema Alvi Syahrin, akan diperoleh masalah percintaan antara tiga sahabat dan kesalahpahaman antara sahabat. Kemudian di bahas secara konkret.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasikan masalah kesalahpahamn yang terjadi antara ketiga sahabta dalam novel Dilema karya Alvi Syahrin
2.      Mengidentifikasi masalah percintaan yang terjadi antara ke tiga sahabat dalam novel Dilema  karya Alvi Syahrin
3.      Pembahasan Data
4.       Menganalisis unsure intrinsik novel Dilema karya Alvi Syahrin dikaitkan dengan pembelajaranya di SMP
5.      Membuat penyimpulan data yang berpijak pada analisis unsure intrinsik novel Dilema karya Alvi Syahrin

H.    Teknik Penyajian Hasil Analisis
Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasil tidak menggunakan angka, menekankan pada deskripsi. Arikunto, (2006:12).
Teknik yang digunakan adalah teknik penyajian informal. Teknik penyajian informal adalah perumusan dengan menggunakan kata-kata biasa tanpa menggunakan tanda dan lambang. (Sudaryanto,1993:145). Jadi, teknik penyajian hasil analisis data yang berupa teknik penyajian informal dalam proposal “Analisis Unsur Intrinsik Novel Dilema Karya Alvi Syahrin dan Pembelajaranya di SMP” di paparkan dengan kata-kata tanpa menggunakan tanda dan lambang-lambang.

Post a Comment for "Analisis Unsur Intrinsik Novel Dilema Karya Alvi Syahrin Dan Pembelajaranya di SMP"