ANALISIS TEMA DAN MASALAH NOVEL INSYA ALLAH YOU’LL FIND YOUR WAY KARYA HENGKI KUMAYANDI
TEMA
DAN MASALAH
Tema adalah gagasan dasar dan makna yang
dikandung oleh sebuah cerita. Untuk mendapatkan tema, terlebih dahulu harus
diidentifikasi masalah-masalah di dalam cerita yang dapat membantu menemukan
tema.
Pengertian masalah dengan tema berbeda karena masalah merupakan suatu
unsur untuk membangun tema, sehingga timbul beberapa masalah yang mendukung
tema. Masalah yang terdapat pada novel Insya
Allah You’ll Find Your Way antara lain sebagai berikut.
1.
Masalah Keuangan
Ibu Bram mengalami masalah keuangan, mengakibatkan Bram
tidak mendapat kiriman uang dari ibunya selama beberapa bulan.
“Bram, maafkan umak.
Sudah beberapa bulan ini tidak mengirimi kamu uang. Kopi-kopi kita tak berbuah banyak seperti tahun kemarin.
Warung umak macet karena banyak pembeli yang berhutang. Umak hampir saja
kehabisan modal. Listrik sudah dua bulan ini menunggak, Nak, hampir saja
diputus oleh PLN. Untung pamanmu bersedia meminjamkan umak uang untuk
membayarnya. Adik-adikmu juga menunggak
bayaran sekolah. Jika tidak mengganggu kuliahmu, umak menyarankan agar kamu
juga mencari pekerjaan.... Umak ingin kamu tetap kuliah, mengejar cita-cita yang selama ini kamu impikan.”
(Insya Allah You’ll Find Your Way, 2014: 10)
Berdasarkan
kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa keluarga Bram sedang mengalami masalah
keuangan, karena kopi-kopi tak berbuah seperti tahun sebelumnya, dan warung
umak Bram macet. Kemudian umak menyarankan kepada Bram untuk kuliah sambil
bekerja, supaya kuliahnya tidak terputus.
2.
Masalah Kesalahpahaman
Kesalahpahaman terjadi pada saat Elis melihat Bram sedang
dipeluk oleh muridnya sendiri, yaitu Nayyara. Seketika itu dengan langkah cepat
Elis kembali ke rumahnya, tidak memperdulikan penjelasan Bram.
“Elis berdiri kaku dengan
nampan berisi makanan di tangannya, memandangi Nayyara yang menangis dalam
pelukanku. Wajah cantik Elis merah padam...... Elis seperti tak mau mendengar. Dia menunduk tanpa melihat padaku sedikit pun. Dia terus berjalan ke
rumah kosku, meletakan nampan berisi makanan di atas meja kecil di teras, lalu
berbalik dan dengan langkah cepat kembali ke rumahnya tanpa menoleh ke
arahku.... Dia tidak peduli. Begitu tubuh mungilnya menghilang ke dalam, Elis
bahkan langsung membanting pintu rumahnya keras-keras. Brak!!” (Insya Allah You’ll Find
Your Way, 2014: 144-145)
Dari kutipan di
atas, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kesalahpahaman. Elis menyangka
Bahwa Bram sengaja berpelukan dengan Nayyara. Hal itu membuatnya langsung
berjalan cepat ke rumahnya, tanpa menoleh ke arah Bram, tidak memperdulikan apa
yang diucapkan Bram.
3.
Masalah Kecemburuan
Bram merasa cemburu, karena Elis bukannya mencari Bram,
tetapi malah mencari Fajrin untuk menemaninya ke suatu tempat.
“Nggak kok, Elis nggak nyari
A Bram. Elis nyari Mas Fajrin. Mas Fajrin sibuk nggak? Temenin Elis, yuk.”
“Nggg, sama Mas Fajrin?
Kan biasanya sama Aa Bram?” Fajrin bingung sambil menoleh ke belakang. Ekspresi
wajahnya menunjukkan rasa tak enak ketika melihatku berdiri memandangi mereka.
Aku bersikap biasa-biasa saja, padahal hatiku benar-benar panas!
(Insya Allah You’ll Find Your Way, 2014: 150)
Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa Bram merasa
cemburu, karena Elis lebih memilih untuk mengajak Fajrin untuk menemaninya ke suatu
tempat daripada kepada Bram.
4.
Masalah Perjodohan
Pesan terakhir Fajrin, sahabat Bram melalui suratnya sebelum
meninggal dunia kepada keluarganya adalah menginginkan supaya Sulis, adik
Fajrin menikah dengan Bram.
“Kuhela napas panjang
usai membacanya. Inikah permintaan terakhir Fajrin yang disebut-sebut oleh Bapak saat sarapan bersamaku pagi tadi? .....
Suliskah yang dimaksud gadis belia yang dulu pernah ditawarkan Fajrin untuk
taaruf denganku? Aku benar-benar tidak
menyangka hal ini. Benar-benar tak
menduga ke arah ini. Sulis?? Ahh! Apa yang harus kulakukan? Jawaban apa yang
akan kuberikan pada ayah dan ibu Fajrin saat mereka datang ke rumah kos kami di
Jakarta nanti? Ah, kenapa jadi begini?” (Insya Allah You’ll Find
Your Way, 2014: 241-242)
“Aku tak habis pikir,
mengapa Fajrin sampai menawarkan aku kepada orang tuanya untuk dijadikan calon
suami Sulis. Bukankah Fajrin tahu, bahwa aku sama sekali tidak punya rencana
menikah sebelum lulus kuliah, bekerja, lalu membahagiakan ibu dan adik-adikku? Walau aku tak pernah mengaku, bukankah Fajrn
seharusnya paham bahwa selama ini aku hanya bersimpati pada Elis?...” (Insya Allah You’ll Find Your Way, 2014: 243-244)
Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa Bram tidak
suka dengan permintaan terakhir dari sahabatnya, Fajrin, yaitu menjodohkannya
dengan Sulis, adik Fajrin. Hal tersebut karena Bram sama sekali tidak punya
rencana menikah sebelum lulus kuliah, bekerja, lalu membahagiakan ibu dan adik-adiknya. Selain itu, ada wanita yang sebenarnya disukai
oleh Bram, yaitu Elis.
5.
Masalah Kerusuhan/
Tawuran
Di lapangan sekolah tempat Bram mengajar terjadi tawuran
antar sekolah. Hal tersebut membuat Bram turun tangan, berusaha untuk
menyelamatkan murid-muridnya.
“Dengan gemetar dan nyali
yang tak seberapa besar, kukawal beberapa siswi yang masih di luar hingga masuk
ke kelas mereka dan kupastikan pintu-pintu itu
terkunci rapat dari dalam..... Aku memutuskan untuk turun, setidaknya kalau
memang tidak bisa kuhentikan tawuran itu, aku harus menyelamatkan murid-muridku.” (Insya Allah You’ll Find
Your Way, 2014: 295)
“Aku menyeruak ke tengah-tengah anak-anak muda yang
saling pukul. Ketika tak jauh dariku kulihat seseorang berlari mengacungkan
balok kayu di tangannya ke arah Edo yang sedang adu jotos dengan lawannya.
Tanpa pikir panjang, kudorong tubuh Edo hingga jatuh tersungkur. Akibatnya,
sesuatu yang runcing dan tajam melesak melewati pinggang ke bagian dalam
perutku. Panas, nyeri!” (Insya Allah You’ll Find
Your Way, 2014: 296)
Dari kutipan di
atas, dapat disimpulkan bahwa di
sekolah tempat Bram mengajar terjadi tawuran. Bram turun tangan berusaha menyelamatkan
murid-muridnya, mulai dari mengawal beberapa siswi yang masih di luar hingga masuk ke
kelas mereka dan memastikan pintu-pintu kelas terkunci rapat dari dalam, sampai
menyelamatkan Edo yang hampir saja dipukul dengan balok kayu. Saat Bram
menyelamatkan Edo dari hantaman sebuah balok kayu, sesuatu yang runcing dan
tajam melesak melewati pinggang ke bagian dalam perutnya.
6.
Masalah Sosial
Masalah sosial yang terdapat dalam novel Allah You’ll Find Your Way terjadi pada saat Bram mencoba untuk menasihati Sylla, muridnya,
untuk segera pulang ke rumah, Sylla malah manampar Bram dengan
ucapan-ucapan yang pedas.
“Apakah tidak lebih
baik kalau beberapa jam dari sekarang kamu sudah ada di rumah? Kamu masih bisa
tidur sampai pagi, sehingga masih bisa berpikir di sekolah.”
“Pak, saya memang tukang tidur di kelas. Tapi coba bapak
lihat absensi saya. Saya nggak pernah bolos, pak. Coba bapak lihat dong buku
rapor saya, sayapun nggak pernah dapat nilai jelek.” Sorot mata Sylla kian
tajam menatapku. “Itu artinya, saya bisa mengatur hidup saya. Jadi, lebih baik
Pak Bram pulang.”
“Saya
mau ngertiin kamu, tapi kamu juga harus memahami maksud saya.
Ini semua demi kebaikan kamu, Sylla.”
“Memangnya,
Pak Bram yang ngasih saya makan? Memangnya, Pak Bram yang ngasih saya duit buat
bayar sekolah? Kalian para guru memang bisanya Cuma menghakimi tanpa pernah
bisa ngasih solusi.”
(Allah You’ll Find
Your Way, 2014:
113)
Dari kutipan di
atas dapat disimpulkan bahwa Bram adalah seorang guru yang mau memperdulikan
siswanya. Dia berusaha untuk menasihati Sylla, muridnya, untuk segera pulang ke rumah, namun Sylla
malah manampar Bram dengan ucapan-ucapan yang pedas.
Setelah diidentifikasi masalah-masalah yang terdapat dalam novel Insya Allah You’ll Find Your Way, tema dari cerita tersebut
akhirnya ditemukan. Tema dari novel Insya
Allah You’ll Find Your Way adalah perjuangan untuk tetap bisa kuliah. Masalah demi masalah harus dihadapi
oleh Bram untuk terus bisa menyambung hidup, melanjutkan kuliah. Berawal dari masalah keuangan yang dihadapi oleh keluarga
Bram. Hal itu kemudian membuat Bram memutuskan untuk kuliah sambil bekerja,
supaya dapat terus kuliah. Dia mendapat tawaran untuk mengajar Kesenian di SMK
Insan Kamil oleh Pak Tris, guru SMKnya dahulu. Bram adalah seorang guru yang
begitu perhatian, peduli dan sabar dalam menghadapi murid-muridnya yang sangat bandel. Berkat kesabarannya,
akhirnya satu per satu muridnya pun kemudian menjadi murid yang manis, tidak
bandel seperti sebelumnya.
Post a Comment for "ANALISIS TEMA DAN MASALAH NOVEL INSYA ALLAH YOU’LL FIND YOUR WAY KARYA HENGKI KUMAYANDI"