Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

ANALISIS PENDEKATAN SEMIOTIK pada Puisi “Mimpi” Karya Mukhrisotun Khasanah


A.    Latar belakang
Ada tiga bentuk karya sastra,yaitu prosa,puisi dan drama.puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis manusia.Karya-karya sastra lama yang berbentuk puisi adalah mahabrata,Ramayana dari india yang berbentuk puisi atau kava (kakawin) (waluyo.2003:1).
puisi adalah karya sastra dipadatkan,dipersingkat dan di beri irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajunatif) walaupun singkat dan padat tetapi berkekuatan karena itu salah satu usaha penyair dalah memilih kata-kata yang memiliki persamaan bunyi (rima). Kata-kata itu memiliki makna yang lebih luas dan lebih banyak (ibid 2003:1). Karya sastra puisi adalah satu dari sekian banyak karya satra yang cukup menarik untuk di pelajari. Untuk itu perlu di ketahui mengenai struktur dan unsur pembentuk lainnya di antaranya yakni surealitas dalam sajak, seperti adanya representasi (mengubah pikiran menjadi bayangan visual kedalam bahasa)
Pendekatan terhadap karya sastra dapat diartikan sebagai cara-cara menghampiri objek, atau jika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendekatan berarti usaha, perihal mendekati objek. Pendekatan bertujuan untuk diposisikan sebagai pengakuan terhadap hakikat ilmiah objek ilmu pengetahuan itu sendiri. Pendekatan perlu dikemukakan dan dijelaskan secara luas dan mendasar dengan pertimbangan bahwa pendekatan mengimplikasikan cara-cara memahami hakikat keilmuan tertentu. Adapun di dalamnya terkandung manfaat penelitian yang akan diharapkan, baik secara teoretis maupun praktis, baik terhadap peneliti secara individu maupun masyarakat pada umumnya. Pendekatan merupakan langkah pertama dalam mewujudkan tujuan tersebut. Pada dasarnya di dalam melakukan suatu penelitian, pendekatanlah yang terdahulu dibandingkan teori dan metode.
Dengan diadakannya penelitian maka kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang terdapat dalam puisi tersebut. Jadi untuk lebih mengetahui tentang apa saja yang menjadi tanda dan makna dari sebuah puisi yang berjudul ”Mimpi karya Mukhrisotun Khasanah ini dianalisis menggunakan pendekatan semiotik.

B.     Landasan Teori
Menurut Pradopo (2005: 1), puisi dalam pengertian lama adalah karangan terikat, sedangkan puisi dalam pengertian baru yaiitu karangan terikat tetapi oleh hakikatnya sendiri atau lebih berdasarkan pada hakikat puisi bukan sarana kepuitisan. Jadi puisi adalah ucapan atau ekspresi tidak langsung (ucapan keinti pati masalah peristiwa ataupun narasi). Puisi adalah suatu bentuk tulisan yang lahir dari bakat dan kreatifitas sang penulis. Ungkapan isi hati dan perasaan seseorang dapat dilukiskan dalam rangkaian bait-bait kalimat yang indah. Ada banyak tema yang dapat diangkat dalam penulisan puisi seperti cara pandang kita tentang hidup dan kompleksitasny, fenomena yang terjadi disekeliling kita, bagaimana gambaran terhadap apa atau siapa yang kita puja dan tentu saja tema klasik yang tak pernah mati
Menurut Pradopo (2005: 121), semiotik merupakan sistem ketandaan yang berdasarkan atau ditentukan oleh konvensi (perjanjian masyarakat). Lamabang-lambang atau tanda-tanda kebahasaan itu berupa satuan-satuan bunyi yang  mempunyai arti konvensional masyarakat.  Teori semiotik tidak terlepas dari kode-kode untuk memberi makna terhadap tanda yang ada dalam karya sastra. Kode-kode merupakan objek semiotik sebab kode-kode itu merupakan sistem-sistem yang mengatasi dan menguasai pengirim dan penerima tanda atau manusia pada umumnya (Pradopo, 1995: 26). Teori semiotik memperhatikan segala factor yang ikut memainkan peranan dalam komunikasi, seperti factor pengirim tanda, penerimaan tanda, dan struktur tanda itu sendiri. Berdasarkan pejelasan diatas diketahui karya sastra itu merupakan struktur bermakna. Hal ini mengingat bahwa karya sastra merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempunyai makan yang mempergunakan medium bahasa. Dalam usaha menangkap, memberi, dan memahami makna yang terkandung didalam karya sastra, pembacalah yang sangat berperan. Karya sastra tidak akan mempunyai makna tanpa ada pembaca yang memberikan makna kepadanya.

C.    Pembahasan

Mimpi
Karya: Mukhrisotun Khasanah

Mimpi. . .
Gejolak jiwa yang tumbuh dalam hati
Membakar jiwa sepi
Menjadi gunda tiada berarti

Mimpi . . .
Kau datang bagai badai
Menggoyang ketentraman
Mengusik kedamaian
Membuat ku terus berjuang

Mimpi . . .
Ku ingin menggapai mu
Membuatmu jadi kekuatan jiwaku
Menggerakkan tubuhku
Meramaikan hati ku
Sampai engkau tunduk dalam genggamanku


Dalam sajak ini dikemukakan bahwa si aku bermimpi. Mimpi dapat diartikan dalam dua hal yaitu mimpi buruk dam pimpi indah. Mimpi buruk maksudnya adalah sesuatu yang mencemaskan, mengkhawatirkan bahkan menakutkan. Sedangkat mimpi indah maksudnya adalah sesuatu yang indah , yang harus dicapi dengan mimpi itu.  Dan bisa di artikan dengan kata impian maksudnya adalah semacam obsesi yaitu sesuatu yang diinginkan atau yang impikan dalam hidup ini, harus kerja keras.
Si aku merasa betapa besar sebuah mimpi atau impian dalam hidup ini. Oleh karena itu jangan takut untuk meraih mimpi atau impian yang akan jadi sebuah kenyataan. Untuk mewujudkan sebuah mimpi atau impian  itu tidak mudah butuh kerja keras untuk mencapainya. Mimpi yang indah adalah mimpi yang bisa jadi kenyataan maka jangan lah lupa untuk selalu berdo’a dan usaha untuk meraihnya.

1.      Pada bait pertama
Mimpi. . .
Gejolak jiwa yang tumbuh dalam hati
Membakar jiwa sepi
Menjadi gunda tiada berarti
a.       Pada bait pertama baris pertaman pada kata mimpi memiliki makna mimpi atau impian yang artinya semacam obsesi yaitu sesuatu yang diinginkan atau yang diimpikan dalam hidup ini, harus dilandasi dengan usaha dan berdo’a untuk bisa tercapai.
b.      Pada bait pertama baris kedua pada kata Gejolak jiwa yang tumbuh dalam hati memiliki makna bahwa setiap orang mempunyai mimpia atau impian hidup yang tumbuh dalam jiwa kita.
c.       Pada bait pertama baris ketiga pada kata Membakar jiwa sepi memiliki makna mimpi atau impian itu selalu membayai diri kita jika belum tercapai.
d.      Pada bait pertama baris keempat pada kata Menjadi gunda tiada berarti memiliki makna mimpi atau impian itu selalu membayai jiwa kita, membuat kita selalu memikirkannya.
2.      Pada bait kedua
Mimpi . . .
Kau datang bagai badai
Menggoyang ketentraman
Mengusik kedamaian
Membuat ku terus berjuang
a.      Pada bait kedua baris pertama pada kata Mimpi memiliki makna sesuatu yang diinginkan dalam hidup ini.
b.      Pada bait kedua baris pertama pada kata Kau datang bagai badai memiliki makna kua maksudnya mimpi, mimpi itu bisa datang hanya sebentar akan hilang jika tidak bisa mencapainya.
c.       Pada bait kedua baris ketiga pada kata Menggoyang ketentraman memiliki makna mimpi itu selalu ada dalam ingatan kita sebelum kita mencapainya akan terbayang-bayang terus.
d.      Pada bait kedua baris keempat pada kata Mengusik kedamaian memliki makna mimpi itu akan membuat tidak henti-hentinya untuk memikirkannya.
e.       Pada bait kedua baris kelima pada kata Membuat ku terus berjuang memiliki makana mimpi itu membuata kita terus berjuang untuk mencapainya.
3.      Pada bait ketiga
Mimpi . . .
Ku ingin menggapai mu
Membuatmu jadi kekuatan jiwaku
Menggerakkan tubuhku
Meramaikan hati ku
Sampai engkau tunduk dalam genggamanku
a.      Pada bait ketiga baris pertama pada kata Mimpi memiliki makna mimpi atau impian itu sebuah keingin atau impian hidup yanga harus kita capai.
b.      Pada bait ketiga baris kedua pada kata Ku ingin menggapai mu memiliki makna mimpi itu harus dicapai dan harus kita dapat.
c.       Pada bait ketiga baris ketiga pada kata Membuatmu jadi kekuatan jiwaku memiliki makana mimpi itu membuat kita semakin semagat jalani hidup ini karena penuh perjuangan untuk mencapainya.
d.      Pada bait ketiga baris keempat pada kata Menggerakkan tubuhku memiliki makna mimpi itu membuat kita semngata bekerja karena kita harus mencapainya dengan usaha dan do’a.
e.       Pada bait ketiga baris kelima pada kata Meramaikan hati ku mailiki makna mimpi itu membuat kita termotivasi untuk mencapainya dengan penuh semangat.
f.        Pada bait ketiga baris kelima pada kata Sampai engkau tunduk dalam genggamanku memiliki makna sampai mimpi itu tercpain menjadi milik kita selamamnya.
Dalam sajak ini penyair menggunakan bahasa-bahasa kiasan yang abstrak agar ucapannya hidup dan menarik.,seperti gejolak jiwa yang tumbuh dalam hati, kau datang bagaikan badai,ku ingin menggapaimu, sampai engkau tunduk dalam genggamanku.
Juga digunakan sarana retorika untuk membuat orang berfikir sehingga apa yang dikemukakan lebih menarik dan mengesankan yaitu mengusik kedamaian, menggerakkan tubuhku. Membuat pembaca berfikir bagaimana cara kita untuk meraih mimpi atau impian sampai membuat jiwa terusik dan berjuang untuk mencapainya.
Secara semiotik yang menyatakan sebuah tanda yang memiliki makna. Dan menegaskan ide bahwa judul puisi “mimpimemiliki makna Mimpi dapat diartikan dalam dua hal yaitu mimpi buruk dam mimpi indah. Mimpi buruk maksudnya adalah sesuatu yang mencemaskan, mengkhawatirkan bahkan menakutkan. Sedangkat mimpi indah maksudnya adalah sesuatu yang indah , yang harus dicapi dengan mimpi itu.  Dan bisa di artikan dengan kata impian maksudnya adalah semacam obsesi yaitu sesuatu yang diinginkan atau yang impikan dalam hidup ini, harus kerja keras.
Kiasan-kiasan dalam sajak ini pada umumnya berupa metafora yang vehlclenya (term pembandingnya) sekaligus merupakan citraan. Metafora adalah perbandingan yang implisit. Jadi, tanpa kata pembanding di antara dua hal yang berbeda untuk memperindah keadaan dengan beda yang digati dengan benda yang mengartikannya. Seperti Gejolak jiwa yang tumbuh dalam hati memiliki makna bahwa setiap orang mempunyai mimpia atau impian hidup yang tumbuh dalam jiwa kita.

Metafora untuk mengkiaskan mimpi atau impian adalah sesuatu yang diinginkan atau diimpikan yang harus dicapai dalam hidup ini. Denagn sebuah mimpi atau impian yang mengkiiaskan harapan baru untuk dicapai. Dengan kiasan-kiasan itu tampak dengan jelas pengarang menggunakan kiasan-kiasan sebagai tanda dan memiliki makna atas apa sesungguhnya dimaksudkan.
Disamping itu juga dikontraskan sebagai amanat dari puisi tersebut atau impian yang juga menggunakan kiasan-kiasan yaitu jangan lah takut untuk meraih   yang menjadi harapan hidup untuk dicapai dan akan jadi sebuah kenyataan. Dari kata-kata tersebut memiliki makna si Aku berpesan kepada pembaca jangan lah takut untuk mengejar dan meraih mimpi atau impian kita. Karena mimpi atau impian adalah sesuatu yang diinginkan atau diharapan yang akn  indah jika sudah tercapai. Selama masih hidup jangan lah takut untuk bermimpi yang indah atau impian yang diinginkan, karena sebuah impian itu sesuatu yang harus dicapain yang akan indih jika mencapainya. Dengan sebuah mimpi atau impian harus disertakan dengan usaha dan berdo’a insyaalloh akan tercapai impian kita.
D.    Simpulan
Berdasarkan keterangan tentang semiotik lalu peneliti mencoba menganalisis sebuah puisi dengan pendekatan semiotik yaitu pendekatan yang menekankan tanda yang memiliki makna. Setelah mencoba membaca dan menganalisis puisi yang bejudul “Mimpi karya Mukhrisotun Khasanah. Penanda bagi pertanda yang lain pada puisi ini terletak pada judul yaitu “mimpi yang memiliki makna mimpi itu ada dua hal yaitu mimpi buruk dam pimpi indah. Mimpi buruk maksudnya adalah sesuatu yang mencemaskan, mengkhawatirkan bahkan menakutkan. Sedangkat mimpi indah maksudnya adalah sesuatu yang indah , yang harus dicapi dengan mimpi itu.  Dan bisa di artikan dengan kata impian maksudnya adalah semacam obsesi yaitu sesuatu yang diinginkan atau yang impikan dalam hidup ini, harus kerja keras. Dan dari setiap bait puisi itu memiliki makna, serta adanya majas dan citraan pada bait-bait puisi itu.

Post a Comment for "ANALISIS PENDEKATAN SEMIOTIK pada Puisi “Mimpi” Karya Mukhrisotun Khasanah"