LAPORAN OBSERVASI AIK DI RANTING MUHAMMADIYAH BAGELEN PURWOREJO
Pentingnya
melakukan observasi pada masa sekarang ini memang tidak dapat dibantahkan lagi.
Seseorang dengan mudah dapat mengetahui dunia disekelilingnya salah satunya
dengan observasi. Seperti saya, suatu saat akan membutuhkan observasi baik
karen tugas maupun karena kebutuhan diri sendiri. Inti kegiatan observasi
adalah sebenarnya melakukan pengamatan secara langsung dilapangan yang
didasarkan atas kebutuhan. Dengan adanya kegiatan ini tentu kami akan
dipermudah untuk mencari informasi tentunya mengenai ranting Muhamadiyah di
Bagelen.
Selain itu
dengan observasi kita dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial yang
sukar untuk diketahui dengan metode lainnya. Observasi dilakukan untuk
menjajaki sehingga berfungsi eksploitasi. Dari hasil observasi kita akan
memperoleh gambaran yang jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk
tentang cara pemecahannya. Jadi, jelas bahwa tujuan observasi adalah untuk
memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat
penelitian. Jelas, bahwa kegiatan
observasi pada masa dekarang ini, amat dibutuhkan utamanya untuk berbuat
kebaikan dan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
B. Sekilas Tentang Observasi
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas yang
dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud
merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena
berdasarkan pengetahuan dan gagasan
yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Ilmu pengetahuan biologi
dan astronomi
mempunyai dasar sejarah dalam pengamatan oleh amatir. Di dalam penelitian, observasi
dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara.
Selain
pengertian diatas, juga terdapat pengertian dari sumber lain yang mengatakan
bahwa Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau
peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam
hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu
mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau
kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan
observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu
pengetahuan tersebut. Jadi dapat kita lihat bahwa observasi adalah suatu
kegiatan pengamatan di lapangan yang didasarkan atas keingintahuan dari sang
peneliti atau disebut pengamat. Dan, dari hasil pengamatan tersebut, dapat kita
manfaatkan secara bersama-sama dalam menambah ilmu atau wawasan pada diri kita.
C.
Program
Kerja
Kegiatan kami
selama melakukan observasi di Ranting Muhamadiyah Bagelen dapat dirinci sebagai
berikut:
Tanggal 28/03/2015
1. Shalat
ashar berjamaah di mushala An-Nuur Bagelen
2. Perkenalan
dengan santri-santri di mushala tersebut
3. Mengikuti
kegiatan pengajian iqra dan Al-Qur’an
4. Membantu
dalam mengajarkan kegiatan membaca Al-Qur’an dan Iqra
5. Kemudian
membantu untuk mengajarakan bagaimana cara melafalkan huruf-huruf secara baik
dan benar.
Tanggal 31/03/2015
1. Mengikuti
shalat ashar berjamaah
2. Mengajarkan
materi tajwid
3. Mengajarkan
cara membaca Al-Qur’an yang benar
4. Mengajarkan
santri untuk berlatih hafalan surat pendek
5. Mengajarkan
santri untuk mengahafal doa-doa harian
Tanggal 01/04/2015
1. Mengikuti
Shalat ashar berjamaah
2. Mengajarkan
materi tajwid
3. Mengajarkan
bagaimana cara membaca Al-Qur’an yang benar
4. Mengajarkan
santri untuk berlatih menghafal surat pendek dalam Al-Qur’an
5. Mengajarkan
para santri untuk mengahafalkan doa-doa harian
Tanggal 02/04/2015
1. Mengikuti
shalat ashar berjamaah
2. Menagajarkan
materi tajwid
3. Mengajarkan
cara membaca Al-Qur’an dan Iqra yang baik dan benar
4. Menghafal
surat pendek dalam Al-Qur’an ( Al Kautsar dan Al Lahab )
5. Menghafal
doa-doa harian
Tanggal 07/04/2015
1. Mengikuti
shalat ashar berjamaah
2. Mengajarkan
materi Tajwid
3. Mengajarkan
cara membaca Al-Qur’an dan Iqra yang benar
4. Hafalan
surat pendek
5. Hafalan
doa-doa harian ( masuk dan keluar rumah )
Tanggal 08/04/2015
1. Mengikuti
shalat ashar berjamaah
2. Menagajarkan
materi tajwid ( qalqalah )
3. Mengajarkan
cara membaca Al-Qur’an dan Iqra yang
baik dan benar
4. Mengahafal
surat pendek ( Al- Qodr dan Alam Nasroh )
5. Menghafalkan
Doa harian
Tanggal 09/04/2015
1. Mengikuti
shalat ashar berjamaah
2. Mengajarkan
materi tajwid ( Waqaf )
3. Mengajarkan
cara membaca Iqra dan Al-Qur’an yang benar
4. Menghafal
surat pendek ( Al-Qaringah )
5. Menghafal
doa-doa harian ( doa sebelum dan sesudah mengajar )
Tanggal 15/04/2015
1. Mengikuti
shalat ashar berjamaah
2. Mengajarkan
materi tajwid ( Maad )
3. Mengajarkan
dan mencontohkan cara membaca Al-Qur’an dan Iqra yang baik dan benar
4. Hafalan
surat pendek dalam AL-Qur’an ( Al-Zalzalah )
5. Hafalan
doa harian ( Doa ketika bersin dan akan bepergian )
Tanggal 21/04/2015
1. Mengadakan
kerja bakti di masjid
2. Melaksanakan
lomba-lomba sebagai tanda untuk mengakhiri kegiatan ( yang dilombakan antara
lain hafalan doa harian, surat pendek dan huruf hijaiyah )
3. Melakukan
perpisahan
D.
Tugas
Individu
Sebelum
melakukan observasi, saya yang ditunjuk sebagai Humas, sebelumnya mengantarkan
surat tembusan untuk meminta izin agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan
sekaligus meminta doa restu agar apa yang kami akan lakukan dapat terlaksana
dengan baik tanpa ada halangan suatu apapun. Menjadi seorang Humas bukanlah
perkara mudah, Seorang Humas harus dituntut secara aktif sehingga dapat
menjamin terlaksananya suatu kegiatan.
Selain
ditugasi untuk menjadi Humas, Saya juga mendapatkan pengalaman berharga untuk
menghadapi anak-anak secara langsung mengajarkan tentang ilmu-ilmu agama.
Perasaan haru bercampur bangga telah saya rasakan. Saya merasa ilmu yang saya
miliki masih sangat kurang karena saya hanya lulus kitab keempat setelah
Al-Qur’an. Mengajarkan ilmu-ilmu tajwid, mengajarkan santri dalam membaca
Al-Qur’an yang baik dan benar, serta mengajarkan doa-doa harian, sungguh itu
merupakan tugas yang berat, karena harus mempertanggungjawabkan di Akhirat kelak.
Hal itu cukup senang saya rasakan, karena dengan mengaharap ridho Allah, saya
sangat semangat melakukannya. Disamping tugas tersebut sesekali saya ditunjuk
untuk membuka piadato singkat dihadapan para Kyai dan santri-santri, dengan
perasaan deg-degan lalu saya mulai dengan Bismillah. Tugas lain yang saya emban
selama kegiatan observasi tersebut ialah menjadi juri dalam lomba-lomba untuk
mengakhiri kegiatan. Di dalam kegiatan itu, saya menjadi juri untuk lomba
membaca Surat Al-Fatihan secara baik dan benar. Perasaan kagum dan bangga saya
rasakan, ketika satu persatu anak-anak maju dihadapanku. Subhanallah semua anak
lancar dalam mengucapkannya, bahakan terdapat anak yang masih berusia 3 tahun.
E.
Tanggapan
Masyarakat
Tanggapan
dari masyarakat sekitar tentang pelaksanaan kegiatan tersebut, bahwa kegiatan
semacam ini harus tetap ada, dan sebagai pendorong atau pemotivasi anak-anak
dalam belajar ngaji. Maklum, semangat anak-anak untuk belajar agama di daerah
tersebut masih kurang, ini dibuktikan dengan sedikitnya minat anak untuk
mengaji di tempat itu. Pendapat ini dipertegas dengan ucapan salah satu anggota
TNI yang pada saat itu sedang melaksanakan shalat berjamaah di mushala
An-Nuur. Ucapan dari anggota TNI
tersebut juga disisipkan ucapan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
kami semua, yang telah membantu dalam meningkatkan kualitas belajar agama dan
menjadi motivasi untuk anak-anak disekitarnya yang masih kurang berminat untuk
belajar agama.
Tanggapan
masyarakat tersebut menjadi bagian dari faktor pendorong kami untuk terus
berbuat baik terhadap masyarakat sekitar. Dari sekian banyak warga, bahkan ada
beberapa yang menyayangkan cepatnya kami dalam melakukan observasi ditempat
tersebut. Secara sadar atau tidak kedatangan kami membawa angin segar dan
disambut baik oleh masyarakat sekitar, karena melihat sebagian besar anak-anak
yang masih buta aksara arab. Dari beberapa tanggapan masyarakat yang sudah saya
rasakan, itu hanyalah secuil pujian dan pendorong bagi saya untuk tetap
memberikan yang terbaik dalam lingkungan masyarakat dan senantiasa menolong
bagi sedikitpun kesulitan dalam masyarakat.
F.
PENUTUP
Itulah
beberapa tulisan mengenai kegiatan observasi yang telah saya lakukan bersama
teman-teman, sebagai salah syarat untuk mengikuti kuliah Al Islam dan
Kemuhamadiyahan VI. Semoga apa yang telah saya dan teman-teman lakukan dapat
menjadi penyemangat orang-orang disekitarnya, untuk mampu melakukan peran aktif
di dalam masyarakat, sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa seperti
yang tertuang di dalam UUD 45 sebagai cita-cita perjuangan bangsa Indonesia.
Inti dari tulisan yang telah saya buat adalah, bahwa dalam melakukan suatu
kebaikan dapat dilakukan dengan media apapun tidak terkecuali dengan media Pengamatan.
Akhir-akhir ini ilmu agama dianggap penting untuk membentengi kita dari
perilaku menyimpang.
Dan dapat
diambil kesimpulan bahwa dari kegiatan observasi yang telah saya lakukan,
terlihat minat belajar santri yang cukup tinggi, tetapi rasa keseriusannya
tersebut tidak diimbangi dengan jumlah tenaga pengajar yang memadai. Dari
observasi yang telah saya lakukan, saya dapat melihat keseriusan santri dan
rasa keingintahuan yang cukup tinggi untuk mempelajari ilmu-ilmu agama.
Terbukti dari kegiatan-kegiatan yang telah kami adakan, selalu dengan rasa
gembira, dan mencerminkan rasa ikhlas dan sungguh-sungguh dalam mempelajari
agama, utama ilmu Al-Qur’an.
Semoga dengan
tulisan yang sudah saya buat ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan pengaruh
terhadap perubahan sifat dan mental masyarakat dalam melakukan kegiatan belajar
ilmu agama.
G. Lampiran Gambar
Post a Comment for "LAPORAN OBSERVASI AIK DI RANTING MUHAMMADIYAH BAGELEN PURWOREJO"