KLIPING TENTANG MANUSIA MAKHLUK EKONOMI, INDIVIDU, DAN SOSIAL
Manusia
sebagai makhluk individu dan juga makhluk sosial sekaligus sebagai makhluk
ekonomi yang perjalanan hidupnya tidak akan pernah lepas dari kebutuhan,
seperti makan, minum, bahkan hiburan. Oleh karena itu, untuk memenuhi semuanya
manusia harus melakukan berbagai usaha dan berbagai pengorbanan. Misalnya,
bekerja pada sebuah perusahaan sebagai karyawan, bercocok tanam padi atau
menjadi peternak, semuanya dilakukan untuk melangsungkan kehidupan selanjutnya
dan memenuhi semua kebutuhan.
Faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi pola
hidup dan kebutuhan yang diinginkan oleh seseorang. Misalnya, bagi penduduk
asli Maluku sagu adalah makanan pokok untuk penduduk di sana, dan bagi penduduk
asli Palembang, makanan pokok sehari-hari adalah nasi sedangkan sagu sebagai
bahan pembuat pempek (makanan khas Palembang). Contoh lainnya adalah sarana
trasportasi orang yang tinggal di daerah terpencil atau di pegunungan yang
biasa digunakan adalah kuda atau cukup dengan berjalan kaki saja. Sedangkan
penduduk di kota biasanya menggunakan kendaraan bermotor yang sangat diperlukan
sebagai alat transportasi.
Kondisi
fisik seseorang sangat mempengaruhi untuk memenuhi kebutuhannya, karena setiap
manusia diciptakan brbeda-beda, ada laki-laki dan ada perempuan, menurut fisik
ada yang kurus dan ada yang gemuk, lalu
ada yang pendek dan ada yang tinggi. Semua kondisi tersebut juga mempunyai
kebutuhan yang berbeda-beda. Contohnya, perempuan memerlukan alat-alat untuk
mempercantik diri (kosmetik), sedangkan laki-laki tidak perlu menggunakan.
Orang gemuk membutuhkan banyak bahan dasar untuk membuat pakaian, sedangkan
orang kurus tidak teralu memerlukan banyak, tetapi dengan hanya mencocokkan
postur tubuhnya. Wanita yang pendek membutuhkan sepatu dengan alas/ hak tinggi,
sedangkan wanita yang tinggi tidak terlalu membutuhkannya.
Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa manusia adalah makhluk
ekonomi (homo economicus) yang sangat
membutuhkan kebutuhan. Disebut demikian karena manusia didalam untuk memenuhi
kebutuhannya selalu membanding-bandingkan antara pengorbanan yang manusia itu
lakukan dengan besarnya manfaat yang manusia itu terima dari pengorbanan
tersebut. Begitulah kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk ekonomi
sekaligus makhluk individu dan makhluk sosial.
Komentar:
Komentar para ahli:
Winardi sependapat dengan artikel di
atas, bahwa manusia adalah makhluk ekonomi (homo economicus). Dia mengungkapkan bahwa manusia
dalam melakukan tindakan ekonomi didorong oleh kepentingan sendiri dan
bertindak berdasarkan asas atau prinsip ekonomi, maksudnya yaitu seseorang atau
sekelompok orang yang dalam melakukan tindakan ekonominya (memenuhi
kebutuhannya) dilakukan secara efisien, yaitu perbandingan yang optimal antara
pengorbanan dengan hasil, artinya manusia selalu ingin mencapai hasil yang
sebanyak mungkin dengan pengorbanan yang sekecil mungkin.
Begitu pula dengan Cita Hati, yang
mengungkapkan bahwa manusia adalah makhluk ekonomi, yaitu manusia yang selalu
memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip
ekonomi (dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang sebesar-besarnya).
Fuzzypun sependapat dengan artikel
di atas, bahwa setiap orang adalah manusia ekonomi (homo economicus), yaitu sosok manusia yang rasional
(memperhitungkan untung-ruginya) dan berkebebasan dalam menentukan
pilihan-pilihan yang ada untuk mencapai tujuan tertentu.
Hedi Sasrawan juga sependapat dengan
artikel tersebut, bahwa setiap manusia membutuhkan makan dan minum (kebutuhan
primer). Selain itu dia juga menyatakan bahwa setiap manusia mempunyai
kebutuhan sekunder (pelengkap kebutuhan primer, misalnya kosmetik, radio) dan
kebutuhan tersier (kebutuhan setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi,
misalnya rumah mewah, mobil mewah) yang berbeda-beda, tergantung dari tingkat
sosial ekonomi setiap manusia. Misalnya yaitu, bagi individu
yang berpenghasilan rendah, kebutuhan akan sepeda motor menjadi kebutuhan yang
mewah atau kebutuhan tersier, tetapi bagi masyarakat yang berpenghasilan tinggi
kebutuhan akan sepeda motor menjadi kebutuhan sekunder.
Abraham
Maslowpun sependapat dengan artikel di atas. Dia mengungkapkan bahwa setiap
manusia tidak terlepas dari kebutuhan untuk makan, minum, tempat tinggal, sexs,
tidur dan oksigen. Kebutuhan-kebutuhan tersebut menurut Abraham adalah
kebutuhan fisiologis yang sangat mendasar, paling kuat dan paling jelas dari
sekian banyak kebutuhan, karena untuk mempertahankan hidupnya secara fisik.
Murray
menyatakan bahwa kebutuhan individu merupakan akibat atau hasil akhir tingkah
laku, pola atau cara khusus tingkah laku yang bersangkutan, perhatian dan
respon selektif terhadap kelompok objek stimulus tertentu, ungkapan emosi atau
perasaan tertentu dan ungkapan kepuasan apabila akibat tertentu dicapai atau
kekecewaan apabila akibat itu tidak tercapai (1983). Jadi Murray setuju dengan
artikel tersebut, bahwa kebutuhan setiap individu berbeda-beda, karena tingkah
laku, pola tingkah laku, perhatian, respon terhadap sesuatu, ungkapan dan
perasaan setiap individu berbeda-beda.
Lewispun
sependapat dengan artikel tersebut. Dia menyatakan bahwa setiap manusia
mempunyai kebutuhan, seperti makan dan minum yang ia golongkan ke dalam
kebutuhan jasmani, serta hiburan yang ia golongkan ke dalam kebutuhan
psikologis.
Manusia dalam memenuhi kebutuhannya
diungkapkan juga oleh Adam Smith (1723-1790) dalam bukunya yang berjudul “An
Inquiry into the nature and causes of the wealth of nations”, yaitu manusia
merupakan makhluk ekonomi (Homo
Economicus) yang cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang
diperolehnya dan selalu berusaha secara terus menerus dalam memenuhi
kebutuhannya. Dia mengungkapkan pula bahwa sebagai makhluk ekonomi, manusia
selalu bertindak rasional artinya selalu memperhitungkan sebab akibat (untung-rugi)
dalam mengambil suatu keputusan dalam rangka memenuhi kebutuhannya sehingga
tidak merugikan diri sendiri. Namun demikian makhluk ekonomi bukanlah makhluk
egois yang hanya mementingkan diri sendiri dan merugikan orang lain. Makhluk
ekonomi cenderung menggunakan prinsip prinsip ekonomi dalam aktifitasnya dalam
memenuhi kebutuhannya guna mencapai kemakmuran.
Komentar
saya:
Berdasarkan
pendapat beberapa ahli di atas, saya berpendapat bahwa artikel dari internet
tersebut di atas adalah benar, bahwa manusia adalah makhluk individu, sosial
dan sekaligus makhluk ekonomi. Manusia adalah makhluk individu, yaitu hakikat manusia sebagai makhluk
yang mempunyai keinginan, kebutuhan, dan perasaan yang berbeda dengan manusia
lain. Setiap dari mereka memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil, yang merupakan
salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Manusia adalah makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan
lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Manusia
setiap saat melakukan hubungan sosialisasi (misalnya komunikasi) dengan orang
lain, yang merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Manusia adalah makhluk ekonomi yaitu manusia dalam memenuhi kebutuhannya selalu memperhitungkan
dan membandingkan besar kecilnya pengorbanan dan hasil yang diperoleh, dalam
rangka untuk memperoleh kemakmuran hidup. Setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan
hidup yang harus terpenuhi demi kelangsungan hidupnya, misalnya yaitu makan,
minum, dan pakaian. Selain itu menurut saya juga benar, bahwa mereka mempunyai kebutuhan
pelengkap misalnya yaitu kosmetik dan alat trasportasi, yang merupakan bukan
kebutuhan yang harus dipenuhi, melainkan hanya bernilai lebih baik dipenuhi
daripada tidak, demi kelangsungan hidupnya. Manusia memiliki kebutuhan yang
beragam dan tidak pernah merasa puas. Manusia mempunyai sifat selalu ingin
memperbaiki dan meningkatkan kualitas dalam hidupnya. Kebutuhan
manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda, tergantung dari tingkat ekonomi,
tingkat sosial dan kebudayaan, keadaan fisik, jenis kelamin, keadaan tingkat
pendidikan, selera, situasi dan kondisi masing-masing individu. Dan menurut
saya benar pernyataan dalam artikel di atas, bahwa untuk dapat memenuhi
kebutuhan yang beragam yang dimiliki oleh setiap individu tersebut, diperlukan
yang namanya usaha atau berbagai kegiatan sesuai dengan keahlian atau
kemampuannya, seperti bekerja di sebuah perusahaan menjadi karyawan. Oleh
karena untuk dapat memenuhi kebutuhan diperlukan pengorbanan atau usaha
terlebih dahulu, maka menurut saya sebaiknya kita dalam memenuhi kebutuhan,
kebutuhan yang paling penting dahulu saja yang dipenuhi, dan keinginan atau
kebutuhan yang kurang bahkan tidak dibutuhkan ditahan, dan lebih baiknya lagi
kalau dihilangkan dari pikiran. Dan
sebagai manusia yang tidak pernah merasa puas, sebaiknya mulai dari sekarang
untuk sedikit demi sedikit belajar bersyukur kepada Allah seperti yang
diperintahkan juga oleh Allah dalam Al-Qur’an, sehingga kita akan merasa sudah
cukup bahkan merasa lebih dengan keadaan yang seperti sekarang maupun dengan
apa yang kita miliki sekarang. Merasa cukup di sini tidak berarti manusia
berhenti untuk melakukan usaha-usaha (bekerja) tersebut, melainkan berhenti
atau menahan akan keinginan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang bernilai
kurang atau tidak dibutuhkan. Sehingga hasil usaha (bekerja) tersebut dapat
kita tabung untung hari depan atau untuk hari-hari di saat kita lebih
membutuhkan.
Post a Comment for "KLIPING TENTANG MANUSIA MAKHLUK EKONOMI, INDIVIDU, DAN SOSIAL"