JURNAL ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ANALISIS
SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA
NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS
DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA
DI KELAS XI SMA
NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS
DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA
DI KELAS XI SMA
Oleh: Novi Asriyani
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Purworejo
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan: (1) unsur-unsur intrinsik, (2) aspek sosiologi
sastra,(3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel Merengkuh Cita Merajut Asa
karya Arif YS di kelas XI SMA. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu novel Merengkuh
Cita Merajut Asa karya Arif YS. Objek penelitian ini adalah analisis
sosiologi sastra tokoh utama novel Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif
YS. Fokus penelitian ini adalah aspek-aspek sosiologi sastra , unsur intrinsik
novel Merengkuh Cita Merajut Asa, dan rencana pelaksanaan
pembelajarannya di kelas XI SMA. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik
pustaka. Teknik yang digunakan untuk menganalisis adalah teknik analisis isi.
Teknik yang digunakan dalam penyajian hasil analisis adalah teknik penyajian
informal. Dari penelitian ini dapat disimpulkan: (1) unsur intrinsik novel Merengkuh
Cita Merajut Asa karya Arif YS meliputi tema, tokoh dan penokohan, latar,
alur, dan sudut pandang. (2) aspek-aspek sosiologi sastra tokoh utama novel
Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif YS yaitu (a) kekerabatan, yakni Lela
mempunyai hubungan yang baik dengan majikan dan dianggap sebagai anak sendiri,
mudah bergaul dengan teman dan sahabatnya, menjalin hubungan baik dengan
sahabat, dan mudah berbaur dengan ibu-ibu di desa yang baru ditinggali Lela
dengan suaminya. (b) pendidikan, yakni pendidikan formal Lela di SD Polbayem,
Mts Ta’miriyah, dan pondok, pendidikan nonformal Lela yakni belajar berdagang
pada ibunya Muflihah, belajar dari orang tua tentang kedisiplinan dan kerja
keras. (c) moralitas yakni, sopan dan baik pada Ayah, Ibu, Kang Rahmat,
perhatian pada ibu-ibu di desanya. (e) ekonomi yakni tergolong ekonomi tingkat
rendah. Lela tidak pernah memaikai baju yang bagus, tidak bisa melanjutkan
sekolah, mengajari ibu-ibu untuk menabung. (3) pembelajaran novel Merengkuh
Cita Merajut Asa karya Arif YS di kelas XI SMA menggunakan metode diskusi,
penugasan, dan tanya jawab.
Kata
kunci: sosiologi sastra, novel Merengkuh Cita Merajut Asa, rencana
pelaksanaan pembelajaran
PENDAHULUAN
Karya sastra sebagai potret kehidupan bermasyarakat
merupakan suatu karya sastra yang dapat dinikmati, dipahami, dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat. Faruk (2015: 46) mengungkapkan bahwa karya sastra
menjadi wacana yang tidak bertuan, tidak lagi mengacu kepada intensi penulis
sebagai produsennya, tidak diarahkan pada orang atau kelompok tertentu yang ada
dalam situasi dan kondisi produksinya, dan tidak pula mengacu kepada kenyataan
atau objek-objek yang ada disekitar waktu produksi karya sastra tersebut.
Ratna (2013: 1) menjelaskan bahwa sosiologi sastra
merupakan ilmu mengenai asal-usul dan pertumbuhan masyarakat, ilmu pengetahuan
yang mempelajari keseluruhan jaringan hubungan antarmanusia dalam masyarakat,
sifatnya umum, rasional, dan empiris. Novel
Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif YS mengisahkan perjuangan dan
kegigihan seorang wanita yang berjuang demi mewujudkan cita-citanya, melakukan
perbaikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dipesisir tempat ia
tinggal dengan suaminya. Ternyata apa yang diinginkan tokoh wanita tersebut tidak semulus yang ia
kira, banyak rintangan yang menghalanginya.
Sesuai
penjelasan di atas, peneliti memilih novel Merengkuh Cita Merajut Asa
karya Arif YS sebagai bahan untuk penelitian dengan
alasan sebagai berikut: (1) pembelajaran novel Merengkuh Cita Merajut Asa
karya Arif YS di SMA kelas XI, diharapkan dapat mengambil nilai-nilai kehidupan serta dapat meningkatkan apresiasi
terhadap karya sastra; (2) novel Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif
YS menyajikan berbagai masalah-masalah sosial
antara lain kekerabatan, pendidikan, moralitas, ekonomi, dan cinta kasih
sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk dianalisis aspek-aspek sosiologi
sastranya.
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan
yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah unsur intrinsik novel
Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif
YS? (2) bagaimanakah
aspek sosiologi sastra tokoh utama novel Merengkuh Cita Merajut Asa
karya Arif YS? (3) bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran novel Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif YS
di kelas XI SMA?.
Mengacu pada rumusan masalah di atas, tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik novel Merengkuh
Cita Merajut Asa karya Arif YS (2) aspek sosiologi sastra tokoh utama novel
Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif YS (3) rencana pelaksanaan pembelajaran
novel Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif YS di kelas XI SMA.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah novel Merengkuh
Cita Merajut Asa. Objek penelitian ini adalah analisis sosiologi sastra
tokoh utama novel Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif YS. Penelitian
ini difokuskan pada (1) aspek-aspek sosiologi sastra; (2) unsur intrinsik novel
Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif YS; (3) rencana pelaksanaan
pembelajarannya di kelas XI SMA. teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah teknik pustaka. Teknik Pustaka adalah teknik menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data (Subrata,
1992: 43). Teknik yang digunakan untuk menganalisis adalah teknik analisis isi.
Endraswara (2013: 161) mengungkapkan bahwa analisis
isi adalah strategi untuk mengungkapkan pesan suatu karya sastra. Teknik yang
digunakan dalam penyajian hasil analisis adalah teknik penyajian informal. Teknik
penyajian informal adalah perumusan dengan kata atau kalimat biasa tanpa
menggunakan tanda dan lambang-lambang tertentu yang biasanya bersifat matematis
(Sudaryanto, 2015: 241).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Unsur intrinsik dalam novel Merengkuh
Cita Merajut Asa karya Arif YS yang penulis teliti meliputi tema, tokoh dan
penokohan, latar, alur, dan sudut pandang. Tema dalam novel Merengkuh Cita
Merajut Asa karya Arif YS adalah kegigihan seorang wanita yang berjuang
demi mewujudkan cita-citanya. Tokoh dan penokohan dalam novel ini digambarkan
sebagai berikut. Nurlela memiliki watak teguh pendirian, gigih, peduli kepada
orang lain, berbakti pada orang tua dan suami, Ayah berwatak penyayang, tegas
dan sabar, Ibu berwatak penyayang, dan suka mengalah, Pak Kardi adalah tetangga
dan majikan Lela, baik dan suka membantu, Bu Kardi berwatak pengayom, dan
penyayang, Gus Mu’iz seorang kyai yang alim dan perhatian, Muflihah adalah
sahabat Lela yang pintar, sopan, cantik, dan setia kawan, Bu Rodhiyah adalah
ibu Muflihah yang mengakui Lela seperti anak sendiri, pekerja keras, Kang
Rahmat seorang lelaki yang gagah, alim, pekerja keras, dan suami yang baik bagi
Lela, Ibu kos berwatak baik, dan mudah akrab dengan orang yang baru di kenal,
Bu Rajinah memiliki watak mudah terpengaruh omongan orang lain, dan kaya, Bu
Salam tetangga Lela yang sinis, tidak bersahabat dengan orang yang membuat
hal-hal baru di desanya, Bu Narti adalah tetangga Lela yang sombong, kaya, dan
senang memprovokasi ibu-ibu di desanya, Pak Kades memiliki watak yang baik,
berwibawa, mengayomi masyarakat dengan baik. Latar tempat dalam novel ini yaitu
rumah orang tua Lela, sekolah, masjid, pondok, pasar, rumah Muflihah, di kos,
dan kantor kepala desa, latar waktu dalam novel ini malam, sore, pagi, dan
siang hari, latar sosial dalam novel ini petani dan buruh, beternak, nikah
muda, dan nelayan. Alur dalam novel ini menggunakan alur mundur (Flas back).
sudut pandang pengarang dalam novel ini menggunakan orang ketiga serba tahu.
Aspek-aspek sosiologi sastra tokoh utama
novel Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif YS meliputi aspek kekerabatan,
pendidikan, moralitas, cinta kasih, dan ekonomi. kekerabatan yang terjadi sangat baik untuk
dicontoh karena kekerabatan antara Lela dengan majikan. Lela dianggap seperti
anak sendiri. Hubungan yang baik juga Lela menjalin dengan sahabat-sahabatnya
sampai Lela dianggap seperti anak sendiri oleh ibu sahabatnya. Ketika Lela baru
pindah ke rumah barunya, ia berusaha berkomunikasi dengan warga sekitar,
meskipun perjalanannya rumit tetapi akhirnya Lela bisa bergaul dan beradaptasi
dengan masyarakat di desanya dan megajak warga untuk hidup hemat.
Aspek pendidikan dalam novel ini juga sangat
di tonjolkan, terbukti pada saat Lela lulus SD Polbayem tidak bisa melanjutkan
sekolah. Lela akhirnya bisa sekolah karena ia berprinsip mau bekerja apa saja
asalkan bisa melanjutkan sekolah. Sedangkan pendidikan nonformal yang ada dalam
novel ini salah satunya yaitu Lela belajar arti kesabaran, kedisiplinan, dan
kerja keras pada ibunya dan belajar
berdagang pada ibu Rodhiyah.
Aspek moralitas tokoh utama yang terdapat
dalam novel ini adalah Lela sangat sopan pada Ayah dan Ibu, dan selalu
menghormatinya. Lela rajin beribadah di masjid dan mengaji hal tersebut sudah
ditanam dari Lela sekolah di SD. Memiliki hubungan yang baik antara Lela dengan
sahabat dan keluarga sahabatnya. Serta Lela berpacaran dengan Kang Rahmat
dengan memperhatikan norma agama, seperti menjaga jarak dengan pacarnya dan tidak
sering bertemu dengan pacarnya karena menghindari fitnah.
Aspek cinta kasih yang terjadi dalam novel ini
bervariasi, yaitu antara tokoh utama Lela dengan orang tuanya, suami, dan
ibu-ibu di desanya. Cinta kasih antara Lela dengan Kang Rahmat berawal pada
saat pertemuannya di rumah sahabat Lela dan berlanjut menjalin hubungan yang
serius ke pernikahan. Kang Rahmat adalah seorang lelaki tampan, pekerja keras,
dan setia. Setelah Lela mempunyai rumah sendiri dengan suaminya, dia melihat
ibu-ibu di desanya yang tidak pintar mengatur keuangan rumah tangganya akhirnya
Lela berinisiatif melakukan perubahan yaitu mengajak ibu-ibu untuk menabunng.
Seiring berjalannya waktu Lela dan ibu-ibu di desanya membentuk sebuah
koperasi. Kehidupan dan ekonomi warga di desanya menjadi lebih baik dengan
adanya program tersebut.
Aspek ekonomi yang terjadi dalam novel ini
yaitu Lela termasuk golongan ekonomi rendah. Hal tersebut dapat terlihat pada
Lela sewaktu kecil yang tidak pernah bisa memakai baju bagus, dia memakai baju
yang kusut dan sudah banyak bekas jahitan disana sini. Karena faktor ekonomi orang tuanya, Lela
tidak bisa melanjutkan sekolah hingga dia rela bekerja apa saja asalkan bisa
sekolah. Keuletan Lela menabung setelah dia menikah dengan Kang Rahmat sampai
bisa membangun rumah. Melihat keadaan ekonomi yang susah di desanya, akhirnya
Lela berinisiatif membentuk sebuah organisasi di desanya yang bernama PIM dan
KIM hal tersebut bertujuan supaya Lela dan Masyarakat di desanya tingkat
ekonominya bisa berubah.
Rencana pelaksanaan pembelajaran novel Merengkuh
Cita Merajut Asa karya Arif YS disesuaikan dengan standar kompetensi
membaca 7. Memahami berbagai hikayat, novel terjemahan/ novel Indonesia.
Sukirno (2015: 161) mengemukakan bahwa standar kompetensi adalah batas dan arah
kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar 7.2 menganalisis unsur
intrinsik dan ekstrinsik pada novel Indonesia.
Sukirno (2015: 162) menjelaskan bahwa kompetensi dasar adalah kemampuan
hasil belajar yang harus dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran materi pokok mata pelajaran tertentu. Pembelajarannya menggunakan
metode diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap
novel Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif YS dapat disimpulkan bahwa
unsur intrinsik novel Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif YS meliputi
tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, dan sudut pandang. Aspek-aspek
sosiologi sastra novel Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif YS meliputi
aspek kekerabatan, pendidikan, moralitas, cinta kasih dan ekonomi.
Rencana pelaksanaan pembelajaran novel
Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif YS tercantum dalam silabus KD 7.2
menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ terjemahan. Dalam
pembelajaran ini menggunakan metode diskusi, tanya jawab dan penugasan.
Hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat
membaca novel Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif YS karena banyak
terdapat nilai-nilai sosial, dan nilai positif yang dapat diambil untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru dapat memanfaatkan novel Merengkuh
Cita Merajut Asa karya Arif YS sebagai bahan pembelajaran sastra di kelas
XI SMA. bagi pembaca, diharapkan dapat mengambil manfaat dari cerita yang
terdapat dalam novel Merengkuh Cita Merajut Asa karya Arif YS . selain
itu pembaca dapat mengambil nilai positif dalam novel tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Endraswara,
Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.
Faruk. 2015. Pengantar
Sosiologi Sastra. Yogyakata: Pustaka Pelajar.
Ratna, Nyoman,
Kutha. 2013. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Subrata. 1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural.
Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa.
Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sukirno.
2015. Membaca Pemahaman Yang Efektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Post a Comment for "JURNAL ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA"