Contoh Jurnal Pendidikan Karakter Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM NOVEL
AYAH MENYAYANGI TANPA AKHIR KARYA KIRANA KEJORA
DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
Oleh: Uun Dwi Cahyono
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Purworejo
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:
(1) unsur intrinsik novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora, (2) nilai
pendidikan karakter novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir, dan (3) rencana
pelaksanaan pembelajaran analisis nilai pendidikan karakter novel Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir di Kelas XI SMA. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Ayah Menyayangi Tanpa
Akhir. Objek penelitian ini adalah nilai pendidikan karakter. Fokus penelitian
ini adalah unsur intrinsik, nilai
pendidikan karakter, dan rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas XI SMA.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan
dengan teknik pustaka, baca, dan catat.
Instrumen penelitian ini adalah
penulis yang dibantu dengan alat pencatat data.
Analisis data dilakukan dengan cara content
analysis. Hasil analisis data disajikan menggunakan teknik informal. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik novel Ayah Menyayangi Tanpa
Akhir, meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar (tempat, waktu, sosial), sudut pandang, dan
amanat, (2) nilai
pendidikan karakter novel
Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir meliputi religius, jujur, disiplin,
kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, komunikatif atau bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab,
(3) rencana pelaksanaan pembelajaran analisis nilai pendidikan
karakter novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir menggunakan model pembelajaran Group Investigation, langkah-langkahnya: guru membagi kelompok, guru memberikan subjek
penelitian, siswa membuat laporan, siswa mempresentasikan, dan guru memberi
kesimpulan. Penilaian yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu menggunakan presentasi dan tes esai.
Kata Kunci: Nilai pendidikan karakter, Ayah Menyayangi Tanpa
Akhir, RPP.
PENDAHULUAN
Sastra
merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan terhadap lingkungan sosial
yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang indah. Sastra hadir
sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai
karya fiksi memiliki pemahaman yang lebih mendalam, bukan hanya sekadar cerita
khayal atau angan dari pengarang saja, melainkan wujud dari kreativitas
pengarang dalam menggali dan mengolah gagasan yang ada dalam pikirannya. Karya sastra merupakan
ungkapan isi jiwa manusia yang bersifat imajinatif. Suatu karya sastra sering
disebut dengan istilah karya fiksi. Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti
cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal ini disebabkan cerita fiksi tersebut
akan mendorong pembaca untuk ikut merenungkan masalah hidup dan kehidupan
(Nurgiyantoro, 2010:
3-4). Sebagai sebuah karya imajiner,
karya sastra menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup
dan kehidupan.
Salah
satu bentuk karya sastra adalah novel. Nurhayati (2013: 7) mengungkapkan bahwa
novel merupakan pengungkapan dari fragmen (cuplikan) kehidupan manusia dalam
jangka yang lebih panjang. Novel tidak hanya berisi khayalan belaka tetapi,
menampilkan gambaran kehidupan yang merupakan suatu kenyataan sosial yang
terjadi di lingkungan masyarakat. Novel
adalah karya fiksi yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya.
Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat mirip dengan dunia
yang nyata lengkap dengan peristiwa-peristiwa di dalamnya sehingga nampak
seperti sungguh ada dan terjadi. Novel biasanya mengandung
nilai-nilai positif yang dapat dimanfaatkan pembaca setelah ia membacanya. Salah satu
nilai-nilai positif yang dapat kita ambil dari novel adalah pendidikan
karakter.
Ismawati
(2013: 129) mengungkapkan bahwa Pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai,
pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan
mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk memberikan keputusan
baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu
dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendidikan karakter kini memang menjadi isu utama
pendidikan Selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa,
pendidikan karakter diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam meningkatkan derajat
dan martabat bangsa Indonesia. Di
lingkungan Kemdiknas sendiri, pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan di
seluruh jenjang pendidikan yang dibinanya. Pembentukan karakter itu dimulai
dari fitrah yang diberikan Tuhan, yang kemudian membentuk jati diri dan
perilaku.
Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana
Kejora di dalam pembelajaran sastra di SMA, diharapkan dapat membentuk anak
menjadi pribadi yang berkarakter. Selain itu, pembelajaran
novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir di
SMA juga diharapkan dapat menambah dan meningkatkan apresiasi sastra. Oleh karena itu, melalui
pembelajaran sastra ini diharapkan dapat membantu para guru dalam menanamkan
kembali karakter yang ada pada
novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir kepada
siswa terutama siswa
SMA.
Sebelum
guru melaksanakan pembelajaran, guru dituntut untuk membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) terlebih dahulu. Agar guru lebih mudah dalam memberikan
materi kepada siswa. Sukirno (2009: 110)
menyatakan bahwa tahapan yang paling utama dalam rencana pembelajaran adalah
menguasai isi komponen RPP yang terdiri atas identitas sekolah dan alokasi
waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok,
penilaian, sumber dan media belajar.
METODE PENELITIAN
Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir. Objek
penelitian ini adalah nilai pendidikan
karakter. Fokus penelitian ini adalah unsur intrinsik, nilai pendidikan
karakter, dan rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas XI SMA. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan dengan teknik pustaka, baca, dan catat. Instrumen penelitian ini adalah penulis yang dibantu dengan alat pencatat data. Analisis data dilakukan dengan cara content analysis. Hasil analisis data disajikan
menggunakan teknik informal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Peneliti meneliti unsur
intrinsik dan nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana
Kejora. Unsur intrinsik yang peneliti teliti meliputi: tema, tokoh dan
penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat. Sementara itu, nilai pendidikan
karakter meliputi: religius, jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, dan tanggung jawab. Selanjutnya, rencana pelaksanaan pembelajaran yang
peneliti terapkan, yaitu pada peserta didik di kelas XI SMA.
Unsur intrinsik dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir, meliputi (a) tema: ketegaran dan keikhlasan Arjuna Dewangga
dalam menjalani kehidupan, (b) tokoh utama: Juna laki-laki baik hati, tegar,
dan tanggung jawab; tokoh tambahan: Mada, Bu Nurja, Mbok Jum, Keisha, Rosa,
Ibu, Yuki, Dean, Wuri, dan Mbah Ngatinah, (c) alur yang digunakan adalah alur,
dikatakan alur maju karena alur sesuai dengan urutan peristiwa berdasarkan
kronologis, (d) terdapat tiga macam lata yaitur: latar tempat: diantaranya
panti asuhan, rumah, toko buku, Yogyakarta, dan Solo, latar waktu meliputi:
pagi, siang, sore, dan malam; latar sosial dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora adalah kehidupan
orang kaya dan saling tolong menolong di panti asuhan, (e) sudut pandang yang
digunakan adalah orang ketiga sebagai pencerita tidak terbatas, dan (f) amanat yang terkandung dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana
Kejora adalah harus saling memberi dan senantiasa menyayangi sesama.
Nilai
pendidikan karakter yang peneliti kaji dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora adalah (1) religius, (2) jujur, (3) disiplin, (4) kerja
keras, (5) mandiri, (6) rasa ingin tahu,
(7) semangat kebangsaan, (8) cinta tanah air, (9) menghargai prestasi, (10)
bersahabat/komunikatif, (11) cinta damai, (12) gemar membaca, (13) peduli
lingkungan, (14) peduli sosial, dan, (15) tanggung jawab. Nilai
pendidikan karakter tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel
Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir Karya
Kirana Kejora
No
|
Nilai
Pendidikan Karakter
|
Data
|
Data dalam
Halaman
|
1
|
Religius
|
Melaksanakan
ibadah salat dan mendoakan ibu yang sudah meninggal.
|
129, 251, 264
|
2
|
Jujur
|
Selalu
bersikap jujur dan membenci kebohongan.
|
68, 191
|
3
|
Disiplin
|
Pandai
mengatur waktu dan rajin membuatkan jus untuk istri.
|
70, 90, 222
|
4
|
Kerja keras
|
Berusaha
kerja keras untuk menghidupi keluarga, bekerja di apotek dan menjadi asisten
dosen.
|
69, 220, 359
|
5
|
Mandiri
|
Mendidik
anak supaya menjadi pribadi yang mandiri.
|
40, 228
|
6
|
Rasa ingin
tahu
|
Mencari tahu
tentang upacara Garebeg dan Sekaten, serta mencari data candi
Cetho dan candi Sukuh.
|
55, 305, 309
|
7
|
Semangat
kebangsaan
|
Sangat
membenci koruptor dan membuat karya besar yang membanggakan bangsa.
|
170, 305, 309
|
8
|
Cinta tanah
air
|
Mencintai
sejarah dan mencintai kebudayaan yang ada di Indonesia.
|
219, 305
|
9
|
Menghargai
prestasi
|
Memberi apresiasi
dan memberi hadiah karena bangga atas prestasi yang dicapai.
|
26, 207
|
10
|
Bersahabat/komunikatif
|
Menguatkan
dan menenangkan teman disaat temannya sedang mendapatkan masalah.
|
98, 99, 101, 179
|
11
|
Cinta damai
|
Memilih
jalan kekeluargaan/damai dalam menyelesaikan masalah.
|
190, 339
|
12
|
Gemar
membaca
|
Senang
membaca buku dan artikel sejarah di perpustakaan keluarga.
|
229, 310, 318, 319
|
13
|
Peduli
lingkungan
|
Membuat
taman di sekeliling rumah dan gemar mengoleksi tanaman hias.
|
35, 36
|
14
|
Peduli
sosial
|
Selalu berbagi
dengan anak-anak di panti asuhan dan selalu memberi kepada yang membutuhkan.
|
133, 135, 152, 244
|
15
|
Tanggung
jawab
|
Walaupun
menjadi orang tua tunggal, tetapi Juna tetap bertanggung jawab.
|
101, 193
|
Rencana
pelaksanaan pembelajaran analisis nilai pendidikan
karakter novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora di kelas XI SMA dengan
metode Group
Investigation (investigasi kelompok)
disesuaikan dengan standar kompetensi 7
yaitu (membaca) memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/terjemahan dan
kompetensi dasar 7.2 menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel
Indonesia/terjemahan. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation:
(a) siswa dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari siswa;
(b) guru menyampaikan materi berupa unsur intrinsik dan nilai pendidikan karakter yang
akan dipelajari, menetapkan novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora untuk dibaca setiap
siswa dalam kelompok yang bertujuan agar siswa dapat memahami unsur intrinsik
dan nilai pendidikan karakter yang
terkandung dalam novel tersebut; (c) siswa dalam tiap kelompok saling tukar
informasi dan ide, berdiskusi, mengklarifikasi, mengumpulkan informasi,
menganalisis data, membuat referensi mengenai unsur intrinsik dan nilai pendidikan karakter pada
novel Pukat karya
Tere Liye; (d) setiap anggota kelompok menulis laporan, menyiapkan kelompoknya
untuk mempresentasikan hasil diskusi; dan
(e) masing-masing siswa dalam kelompok melakukan koreksi diri terhadap laporan
masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas, siswa dan guru berkolaborasi
mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan, melakukan penelitian hasil belajar
yang difokuskan pada pencapaian pemahaman.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan data dapat disimpulkan sebagai berikut.
Pertama, unsur intrinsik dalam novel Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora meliputi tema, tokoh dan
penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat. Kedua, Nilai pendidikan
karakter yang peneliti kaji dalam novel Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir adalah religius, jujur, disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Rencana
pelaksanaan pembelajaran analisis novel
Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir di kelas XI SMA dengan metode Group Investigation. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation: (a) siswa dibagi ke
dalam kelompok kecil yang terdiri dari siswa;
(b) guru menyampaikan materi berupa unsur intrinsik dan nilai pendidikan
karakter yang akan dipelajari, menetapkan novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir untuk dibaca setiap siswa dalam
kelompok yang bertujuan agar siswa dapat memahami unsur intrinsik dan nilai pendidikan
karakter yang terkandung dalam novel tersebut; (c) siswa dalam tiap kelompok
saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, mengklarifikasi, mengumpulkan
informasi, menganalisis data, membuat referensi mengenai unsur intrinsik dan
nilai pendidikan karakter pada novel Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir; (d) setiap anggota kelompok menulis laporan,
menyiapkan kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusi; dan (e)
masing-masing siswa dalam kelompok melakukan koreksi diri terhadap laporan
masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas, siswa dan guru berkolaborasi
mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan, melakukan penelitian hasil belajar
yang difokuskan pada pencapaian pemahaman.
Berdasarkan
hasil penelitian tersebut, peneliti menyampaikan beberapa saran, yaitu: (a) bagi guru, guru dapat menggunakan novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir sebagai
bahan pembelajaran sastra khususnya di kelas XI SMA; (b) bagi siswa, siswa dapat memahami
dan menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir dalam
kehidupan sehari-hari; (c) bagi
peneliti berikutnya, peneliti berikutnya dapat menggunakan hasil penelitian ini
sebagai salah satu referensi dalam penelitiannya yang serupa.
DAFTAR PUSTAKA
Ismawati, Esti. 2013. Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Kejora,
Kirana. 2015. Ayah Menyayangi Tanpa Akhir.
Jakarta: Zettu.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurhayati,
2012. Apresiasi Prosa Fiksi.
Surakarta: Cakrawala Media.
Sukirno. 2009. Sistem Membaca Pemahaman yang Efektif. Purworejo: Putra Offset
Purwokerto.
Post a Comment for "Contoh Jurnal Pendidikan Karakter Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir"