Hasil resepsi teks drama Bukan Salah Kartini Karya dengan cara sinkronis
Hasil
resepsi teks drama Bukan Salah Kartini Karya dengan cara sinkronis.
Resepsi
sastra merupakan pendekatan sastra yang meneliti yang tertuju pada pembaca
sebagai penikmat karya sastra yang
kemudian memberikan tanggapannya. Tanggapan tersebut ada yang bersifat aktif
dan pasif. Tanggapan pembaca yang bersifat aktif yaitu berupa komentar, kritik, ulasan, atau resensi
terhadap karya sastra, sedangkan tanggapan pasif yaitu bagaimana pembaca dapat memahami suatu
karya sastra dan tidak dapat diketahui
orang lain. Dalam hal ini, karya sastra berhubungan erat dengan pembaca karena
karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk pembaca.
Tema:Kehidupan
sosial yang dialami oleh seorang Ibu terhadap Anak- anak dan menantunya
Alur:
maju
Amanat:Bagaimana
keadaan seorang Ibu yang telah merasa gagal mendidik anaknya, dan bagaimana
seorang anak laki- lakinya yang telah gagal untuk membimbing istrinya yang
durhaka pada suaminya bahkan telah durhaka pada Ibu mertuanya. Pesan yang
disampaikan pengarang kepada para pembaca menurut pendapat saya adalah bukan
hanya kesalahan sang ibu yang mendidik putra- putrinya. Didalam naskah itu juga
ada seorang anak yang berbakti kepada Ibunya.
Tokoh
dan karakter
1.
Karakter tokoh Rosa. Karakter tokoh Rosa
yang sangat berani kepada suaminya. Hanya karena suaminya tidak mampu untuk
memenuhi tuntutan kehidupan mewah pada istrinya sehingga Dia memarahi suaminya.
Bahkan tokoh Rosa ini berani membentak dan memarahi Ibunya, dia juga
menelantarkan anaknya yang masih bayi. Pendekatan resepsi atau pendapat dari
pembaca drama ini tokoh Rosa sangat buruk perilakunya, dia merupakan tokoh
antagonis, tokoh yang menciptakan konflik didalam drama ini, dan sekaligus
tokoh yang menciptakan suasana tegang. Tokoh ini merupakan tokoh yang tidak
disenangi pembaca pada umumnya, namun presepsi saya pengarang mampu mempu untuk
menghidupkan suasana menjadi tegang, sehingga cerita menjadi menarik dengan
adanya konflik, dan ceritanya menjadi tidak datar.
2.
karakter tokoh Bagus. Karakter yang menurut
pendapat saya kurang tegas dalam menjadi kepala keluarga, walaupun sebenarnya
dia baik pada ibunya, dan juga kepada anaknya yang dibuktikannya dalam adegan
dia menggendong anak balitanya, namun dia kurang tegas, buktinya ia gagal
mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Presepsi saya sebagai penikmat drama
Bukan salah Kartini ini adalah cerita menjadi menarik karena tokoh ini tidak
berdaya ketika istrinya meminta cerai. Dia menjadi tokoh yang lemah menurut
saya. Penikmat drama ini menjadi geram karena ia seorang laki- laki kenapa
menghadapi seorang perempuan saja tidak bisa
3.
karakter yang diperankan tokoh Ibu.
karakter yang penyabar dan tokoh yang paling banyak tersakiti dalam naskah
drama ini, dia harus menerima kenyataan bahwa anaknya yang cowok sikapnya
kemayu seperti cewek dan bahkan pacarnya pun seorang cowok, ditambah lagi sikap
menanatunya yang kasar kepadanya. Menurut presepsi saya tokoh ibu ini merupakan
tokoh utama dalam naskah ini. Karena dari judulnya “ bukan salah kartini”,
Kartini disini merupakan seorang Ibu. Kelakuan dari anak dan menantunya bukan
sepenuhnya salah ibunya.
4.
karakter yang diperankan tokoh Yuni dan
Tia. Yuni dan Tia merupakan tokoh figuran atau sampingan dalam naskah ini.
Mereka berdua hanya muncul diawal, dia berperan sebagai tokoh antagonis karena
dia mempengaruhi Rosa dengan segala kemewahanya sehingga Rosa menjadi kalap.
Awal mula konflik bersal dari kedua tokh ini yang berhasil mempengaruhi Rosa.
Presepsi saya terhadap tokoh ini adalah tokoh ini mampu mengawali cerita dengan
baik, ini awal mula dari konflik rumah tangga keluarga Bagus. Tokoh ini tidak
disukai pembaca karena sikapnya.
5.
Tokoh Olga. Sebenarnya tokoh Olga ini adalah seorang cowok tetapi
dia kemayu layaknya seorang cewek. Dia merupakan tokoh antagonis karena menghadirkan
konflik dalam naskah ini.Dia telah menyalahi kodratnya sebagai seorang cowok,
sehingga ibunya marah dan kecewa atas sikapnya. Pendekatan resepsi yang dapat
saya baca adalah dia merupakan tokoh yang muncul ditengah- tengah drama ini,
namun hadirnya tokoh ini mamapu untuk menghidupkan suasana menjadi tegang dan
berbobot. Hadirnya tokoh ini membuat sang ibu menjadi semakin tertekan batinya.
6.
karakter tokoh Yosi. Karakter ini mendapat
resepsi yang tidak baik dari pembaca, karena tokoh ini sangat tidak layak dan
dianggap tabu untuk masyarakat timur. Yosi adalah tokoh laki- laki yang
bijaksana tetapi dia merupakan pacar dari Olga yang seorang cowok. Pendapat
saya tokoh ini merupakan tokoh antagonis karena merupakan tokoh yang
menghadirkan konflik.
7.
karakter tokoh Santi yang ramah. Tokoh ini
menenangkan, menjaga, dan berbakti kepada ibunya mendapatkan resepsi yang
positif dari sebagian besar pembaca, karena karakter tokoh Santi sesuai dengan
apa yang pembaca rasakan dan hayati dalam kehidupan nyata. Tokoh ini sangat
menghargai ibunya dia merupakan tokoh protagonis
Drama Bukan Salah Kartini
dapat diresepsikan sebagai drama yang baik, Karena disini mengandung makna-
makna sosial atau kehidupan sosial yang biasanya terjadi dikehidupan
masyarakat. Disini terjadi konflik- konflik yang terjadi dalam rumah tangga.
Tokoh utama dalam naskah drama ini adalah Ibu. Apakah dia salah dalam mendidik
anak- anaknya dan menantunya atau karena anak dan menantunya yang telah kelewat
batas kelakuanya. Pengarang mampu menghasilkan cerita yang menegangkan
sekaligus mengharukan karena ahkir cerita dari naskah ini bukan cerita yang
bahagia. Konflik- konflik yang dihasilkan dari cerita ini juga cukup simpel
namun juga menegangkan karena konflik yang terjadi adalah konflik yang biasa
terjadi sehari- hari.
Post a Comment for "Hasil resepsi teks drama Bukan Salah Kartini Karya dengan cara sinkronis"