CONTOH ANALISIS ARTIKEL DALAM KORAN
ANALISIS ARTIKEL “PERLUNYA UU PERLINDUNGAN BAHASA”
DALAM SUARA MERDEKA
EDISI 4 DESEMBER 2014
Oleh:
HASIL
ANALISIS
A.
Perubahan
Makna
Makna
suatu bentuk kata akan bahkan telah mengalami perubahan makna seiring
berkembangnya jaman. Perubahan makna ini digolongkan menjadi dua, yaitu
perubahan makna sinkronis dan diakronis. Perubahan makna sinkronis yaitu makna
kata yang berkembang pada satu waktu. Sedangkan perubahan makna diakronis
adalah makna kata yang berkembang selama beberapa kurun waktu.
Perubahan makna
diakronis yang ditemukan dalam artikel tersebut antara lain:
1. Kata
berjalan
Dahulu kata berjalan seperti dalam KBBI, berarti
melangkahkan kaki bergerak maju. Sekarang makna kata tersebut berkembang, yaitu
bisa bermakna berlangsung; seperti pada kutipan di bawah ini:
Setelah gagasan
tersebut digulirkan sewaktu kunjungan Ketua DPD Irman Gusman di Jateng awal
November lalu, proses itu terus berjalan dan direspons Komite III DPD
yang antara lain membidangi pendidikan, kebudayaan, dan agama.
2. Kata
dibawa
Dahulu kata dibawa seperti dalam KKBI, berarti memegang atau mengangkat sesuatu sambil berjalan atau bergerak dari satu tempat
ke tempat lain. Sekarang makna kata
tersebut berkembang, yaitu bisa bermakna dibahas; seperti pada kutipan di bawah
ini:
Dari 12 RUU
yang diajukan DPD dan akan dibawa dalam forum dengan
DPR atau pemerintah untuk ditetapkan sebagai prioritas Prolegnas 2015, salah
satunya RUU Perlindungan Bahasa dan Kesenian.
3. Kata
menampung
Dahulu kata menampung seperti dalam KBBI, berarti menadah
sesuatu yang jatuh bertitik, tercurah, dan sebagainya. Sekarang makna kata tersebut berkembang, yaitu bisa
bermakna mengumpulkan; seperti pada kutipan di bawah ini:
Penulis sebagai
salah satu seorang inisiator RUU ini akan memanfaatkan saat kunjungan ke daerah
guna menampung aspirasi masyarakat.
4. Kata
emas
Dahulu kata emas seperti dalam KBBI, berarti logam mulia
berwarna kuning yang dapat ditempa dan dibentuk, biasa dibuat perhiasan seperti
cincin dan kalung. Sekarang makna kata
tersebut berkembang, yaitu bisa bermakna bagus; seperti pada kutipan di bawah
ini:
Ini peluang emas
yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,...
5. Kata
mengikat
Dahulu kata mengikat seperti dalam KBBI berarti tali
(benang, kain, dan sebagainya) untuk mengebat (menyatukan, memberkas, menggabungkan).
Sekarang
makna kata tersebut berkembang, yaitu bisa bermakna mengatur; seperti
pada kutipan di bawah ini:
... maka UU
Perlindungan Bahasa dan Kesenian Daerah juga akan mengikat negara atau
pemerintah untuk mengalokasikan dana guna...
6.
Kata menyumbang
Dahulu kata menyumbang berarti memberikan bantuan berupa
uang. Sekarang makna kata tersebut
berkembang, yaitu bisa bermakna memberikan ide atau gagasan; seperti pada
kutipan di bawah ini:
... maka kewajiban
masyarakat provinsi ini untuk menyumbangkan gagasan dan ...
B.
Jenis
Makna
1. Makna
Leksikal, yaitu makna yang bersifat leksikon, bersifat leksem, atau bersifat
kata.
a. Sejumlah guru
bahasa jawa di Jawa Tengah mengeluhkan pelaksanaan kurikulum 2013 yang
meminggirkan maple bahasa daerah.
Makna leksikal dari kata guru pada kutipan di atas yaitu
orang yang berprofesi sebagai pendidik.
b. Sebagian besar sekolah
mematuhi aturan itu, walaupun ada yang belum.
Makna leksikal dari kata sekolah pada kutipan di atas yaitu tempat
untuk menuntut ilmu dan formal karena adanya alokasi waktu yang ditentukan.
c. Dibeberapa sekolah bahkan
Bahasa Jawa diajarkan guru kesenian.
Makna leksikal dari
kata Bahasa Jawa pada kutipan di atas yaitu bahasa yang digunakan oleh
masyarakat Jawa.
d. Kasus-kasus itulah
yang mendorong usulan lewat DPD agar diterbitkan UU perlindungan bahasa
dan kesenian daerah.
Makna leksikal dari kata UU pada kutipan di atas yaitu aturan-aturan
yang sudah disepakati oleh pemerintah.
e. Kasus paling
meresahkan adalah ketika reog dan batik diklaim sebagai kesenian asli
Malaysia.
Makna leksikal dari
kata reog pada kutipan di atas yaitu kesenian asli dari Jawa Timur.
f. ...maka kewajiban masyarakat
provinsi ini untuk menyumbangkan gagasan dan ...
Makna leksikal dari kata masyarakat pada kutipan di atas
yaitu sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu
kebudayaan yang mereka anggap sama
g. Partisipasi dalam tahap awal
adalah mempersiapkan naskah akademis, yang dipersyaratkan untuk melengkapi
gagasan pengusulan RUU.
Makna leksikal dari kata partisipasi pada kutipan di atas
yaitu perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan.
h. Perguruan tinggi yang mempunyai
prodi...
Makna leksikal dari kata perguruan tinggi pada kutipan di
atas yaitu universitas.
i. Bila olahraga bisa
dikembangkan dan difasilitasi negara dengan anggaran cukup besar karena...
Makna leksikal dari kata olahraga pada kutipan di atas yaitu
gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh.
j. Misalnya dari guru
Bahasa Jawa, pegiat kesenian tradisional, seniman dan pengurus
organisasinya.
Makna leksikal dari kata guru pada kutipan di atas yaitu
orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Sedangkan
makna leksikal dari kata seniman pada kutipan di atas yaitu orang yang mempunyai
bakat seni dan berhasil menciptakan dan menggelarkan karya seni (pelukis,
penyair, penyanyi, dan sebagainya).
k. Setelah gagasan
tersebut digulirkan sewaktu kunjungan Ketua DPD Irman Gusman di Jateng awal
November lalu, proses itu terus berjalan dan direspons Komite III DPD yang
antara lain membidangi pendidikan, kebudayaan, dan agama.
Makna leksikal dari kata pendidikan pada kutipan di atas
yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses,
cara, perbuatan mendidik.
Makna leksikal dari kata kebudayaan pada kutipan di atas
yaitu sifat, nilai, dan adat-istiadat khas yang memberi watak kepada kebudayaan
suatu golongan sosial dalam masyarakat.
Sedangkan makna leksikal dari kata agama pada kutipan di
atas yaitu ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yg berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
2. Makna
denotatif
Hasil analisis tentang makna denotatif ini sama dengan hasil
analisis tentang makna leksikal, yaitu makna sebenarnya dari suatu bentuk kata.
Salah satu kutipan yang sudah dinyatakan dalam makna leksikal sebelumnya, yaitu:
Setelah gagasan
tersebut digulirkan sewaktu kunjungan Ketua DPD Irman Gusman di Jateng awal
November lalu, proses itu terus berjalan dan direspons Komite III DPD yang
antara lain membidangi pendidikan, kebudayaan, dan agama.
Makna denotatif dari kata
pendidikan pada kutipan di atas yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.
Makna denotatif dari kata
kebudayaan pada kutipan di atas yaitu sifat, nilai, dan adat-istiadat khas yang
memberi watak kepada kebudayaan suatu golongan sosial dalam masyarakat.
Makna denotatif dari kata agama
pada kutipan di atas yaitu ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yg
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
3. Makna
Kognitif
Hasil analisis tentang makna kognitif ini sama dengan hasil
analisis tentang makna leksikal dan makna denotatif, yaitu makna sebenarnya
dari suatu bentuk kata. Salah satu kutipan yang sudah dinyatakan dalam makna
leksikal dan denotatif sebelumnya, yaitu:
Setelah gagasan
tersebut digulirkan sewaktu kunjungan Ketua DPD Irman Gusman di Jateng awal
November lalu, proses itu terus berjalan dan direspons Komite III DPD yang
antara lain membidangi pendidikan, kebudayaan, dan agama.
Makna kognitif dari kata
pendidikan pada kutipan di atas yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.
Makna
kognitif dari kata kebudayaan pada kutipan di atas yaitu sifat, nilai, dan
adat-istiadat khas yang memberi watak kepada kebudayaan suatu golongan sosial
dalam masyarakat.
Makna
kognitif dari kata agama pada kutipan di atas yaitu ajaran, sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa serta tata kaidah yg berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia
serta lingkungannya.
4. Makna
konseptual
Hasil analisis tentang makna konseptual ini sama dengan
hasil analisis tentang makna leksikal, makna denotatif, dan makna kognitif yaitu
makna sebenarnya sesuai dengan konsepnya, terbebas sari asosiasi atau hubungan
apapun. Salah satu kutipan yang sudah dinyatakan dalam makna leksikal, denotatif
dan makna kognitif sebelumnya, yaitu:
Setelah gagasan
tersebut digulirkan sewaktu kunjungan Ketua DPD Irman Gusman di Jateng awal
November lalu, proses itu terus berjalan dan direspons Komite III DPD yang
antara lain membidangi pendidikan, kebudayaan, dan agama.
Makna konseptual dari kata
pendidikan pada kutipan di atas yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.
Makna
konseptual dari kata kebudayaan pada kutipan di atas yaitu sifat, nilai, dan
adat-istiadat khas yang memberi watak kepada kebudayaan suatu golongan sosial
dalam masyarakat.
Makna
konseptual dari kata agama pada kutipan di atas yaitu ajaran, sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa serta tata kaidah yg berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia
serta lingkungannya.
5. Makna
Referensial
Kata bermakna referensi yaitu bila kata itu mempunyai
referen, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu.
Kata-kata yang bermakna referensi yang terdapat dalam
artikel tersebut antara lain:
a.
Sekolah, mempunyai
referen yaitu tempat untuk menuntut ilmu dan formal karena adanya alokasi waktu
yang ditentukan.
Kutipannya
yaitu: Sebagian besar sekolah mematuhi aturan
itu, walaupun ada yang belum.
b.
Undang-Undang,
mempunyai referen yaitu aturan yg dibuat oleh orang atau badan
yang berkuasa.
Kutipannya
yaitu: Sampai sekarang tidak ada undang-undang
yang melindungi keberadaan bahasa ataupun kesenian daerah.
c.
Reog, mempunyai
referen yaitu kesenian asli dari jawa timur.
Kutipannya
yaitu: Kasus paling meresahkan adalah
ketika reog dan batik diklaim sebagai kesenian asli Malaysia.
d.
Ketua DPD Irman Gusman,
mempunyai referen yaitu ketua atau pimpinan dari DPD adalah Irman Gusman.
Kutipannya yaitu: Setelah
gagasan tersebut digulirkan sewaktu kunjungan Ketua DPD Irman Gusman di
Jateng...
e.
Masyarakat, mempunyai
referen yaitu sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh
suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.
Kutipannya yaitu: Penulis
sebagai salah satu seorang inisiator RUU ini akan memanfaatkan saat kunjungan
ke daerah guna menampung aspirasi masyarakat.
f.
Naskah akademis,
mempunyai referen yaitu naskah yang berisi tentang akademi.
Kutipannya yaitu: Partisipasi
dalam tahap awal adalah mempersiapkan naskah akademis, yang
dipersyaratkan untuk melengkapi gagasan pengusulan RUU.
g.
Aktivis, seniman,
pemerhati bahasa, mempunyai referen yaitu aktivis (orang yang aktif di bidang
tertentu), seniman (orang yang memiliki kemampuan dalam hal seni), pemerhati
bahasa (orang yang suka memperhatikan bahasa).
Kutipannya yaitu: Karena
menyangkut bahasa dan kesenian daerah maka aktivis, seniman, pemerhati
bahasa...
h.
Perguruan tinggi,
Unnes, Universitas PGRI Semarang, UNS, ISI Surakarta, mempunyai referen yaitu
sejenis tempat untuk menuntut ilmu.
Kutipannya yaitu: Perguruan
tinggi yang mempunyai prodi Bahasa Jawa dan kesenian, seperti Unnes,
Universitas PGRI Semarang, UNS, Institut Seni Indonesia (ISI)
Surakarta pun bisa berpartisipasi.
i.
Penulis, mempunyai
referen yaitu orang yang memiliki bakat atau kemampuan menulis.
Kutipannya yaitu: Penulis
sebagai salah satu...
j.
Guru Bahasa Jawa, pegiat kesenian tradisional, seniman,
pengurus organisasi
Kutipannya yaitu: Misalnya
dari guru Bahasa Jawa, pegiat kesenian tradisional, seniman,
dan pengurus organisasinya.
6. Makna
Non-Referensial
Kata bermakna non-referensial yaitu bila kata itu tidak
mempunyai referen.
a. Menghilangkan
atau mengurangi
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Keluhan
pertama, yang sebagian sudah bisa diatasi adalah ketika banyak sekolah
menghilangkan atau mengurangi jam pelajaran bahasa jawa minimal 2 jam
perminggu.
b. Pendidikan
dan perda
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Dengan dasar
Perda Nomor 4/2012 tentang pendidikan dan perda Nomor 9/2012 bahwa bahasa jawa
wajib di jarkan di semua jenjang sekolah maka Kepala Dinas Pendidikan membuat
edaran agar posisi bahasa jawa dikembalikan seperti semula.
c. Bahasa
Daerah atau Bahasa Jawa
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Bahasa daerah
atau bahasa jawa di Jateng sudah diposisikan dengan baik, antara lain
dikukuhkan oleh perda.
d. Kebudayaan
dan pembentukan karakter
Bukti kutipan pada Artikel sebagai
berikut:
Dunia
pendidikan juga mewujudkan program pembelajaran, sebagai basis mengenali
kebudayaan dan pembentukan karakter.
e. Reog
dan batik
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Kasus paling
meresahkan adalah ketika reog dan batik diklaim sebagai kesenian asli Malaysia.
f. Memelihara
dan mengembangkan
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Negara
memajukan kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangan nilai-nilai
budayanya.
7. Makna
Asosiatif, yaitu sama dengan perlambangan yang digunakan untuk menyatakan suatu
konsep lain.
Kata-kata yang bermakna asosiatif yang terdapat dalam
artikel tersebut yaitu:
Ini peluang
emas yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya...
Pada kutipan di atas, frasa peluang emas mempunyai makna
kesempatan bagus.
8. Makna
Kontekstual, yaitu makna dari kata yang disesuaikan dengan konteks. Kata-kata
yang bermakna kontekstual yang terdapat dalam artikel tersebut antara lain:
a. Ini peluang emas
yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya...
Makna kata bergaris bawah pada kutipan di atas bukan sejenis
logam mulia, melainkan karena disesuaikan dengan konteks kalimat, kata tersebut
menjadi berarti bagus.
b. Setelah gagasan
tersebut digulirkan sewaktu kunjungan Ketua DPD Irman Gusman di Jateng awal
November lalu, proses itu terus berjalan dan direspons Komite III DPD
yang antara lain membidangi pendidikan, kebudayaan, dan agama.
Makna kata bergaris bawah pada kutipan di atas bukan
melangkahkan kaki bergerak maju, melainkan karena disesuaikan dengan konteks
kalimat, kata tersebut menjadi berarti berlangsung.
c. Dari 12 RUU yang
diajukan DPD dan akan dibawa dalam forum dengan
DPR atau pemerintah untuk ditetapkan sebagai prioritas Prolegnas 2015, salah
satunya RUU Perlindungan Bahasa dan Kesenian.
Makna kata bergaris bawah pada kutipan di atas bukan
memegang atau mengangkat sesuatu sambil berjalan atau bergerak dari satu tempat
ke tempat lain, melainkan karena disesuaikan dengan konteks kalimat, kata
tersebut menjadi berarti dibahas.
d. Bibit waluyo semasa menjabat
Gubernur Jateng pernah mengungkapnkan keprihatinannya mengenai kesenian
jathilan, yang tampil apa adanya, padahal diforum yang banyak dihadiri tamu
luar negeri.
Makna kata bergaris bawah pada kutipan di atas bukan
memegang tangan orang lain atau bersalaman, melainkan karena disesuaikan dengan
konteks kalimat, kata tersebut menjadi bermakna memegang jabatan
(pekerjaan).
e. Kasus-kasus itulah
yang mendorong usulan lewat DPD agar diterbitkan UU perlindungan bahasa
dan kesenian daerah.
Makna kata bergaris bawah pada kutipan di atas bukan menolak
dari bagian belakang atau bagian depan, melainkan karena
disesuaikan dengan konteks kalimat, kata tersebut menjadi bermakna mendesak
atau memaksa.
9. Makna
Gramatikal
a. Afiksasi
Afiksasi terdiri dari prefiks, konfiks, dan sufiks.
Kata-kata yang mengalami proses gramatikal yang terdapat pada artikel tersebut
antara lain: menghormati, memelihara, kekayaan, melindungi, diajukan, kesenian,
dibawa, digulirkan, ditetapkan, kunjungan, berjalan, perlindungan, membidangi,
pendidikan, kebudayaan, perjuangan, mewujudkan, merekomendasikan, warisan,
dipelihara, dilestarikan, ditanggapi, didayagunakan, merugikan, bertahan,
aturan, pandangan, kewajiban, menyumbangkan, mengawal, mempersiapkan,
dipersyaratkan, melengkapi, pengusulan, menyangkut, dan masih ada beberapa lagi
lainnya.
Kita ambil satu dari kata-kata di atas yaitu “menghormati”.
Menghormati memiliki makna “menaruh hormat atau sopan kepada”, berasal dari
kata dasar “hormat” yang bermakna “menghargai (takzim, khidmat, sopan)”.
b. Reduplikasi
(pengulangan kata)
1) Undang-undang,
bermakna aturan lebih dari satu.
2) Nilai-lilai,
bermakna banyak nilai.
3) Sebaik-baiknya,
bermakna semaksimal mungkin.
c. Komposisi
1) Bahasa
daerah
Kutipannya yaitu: Sejumlah
guru bahasa jawa di Jawa Tengah mengeluhkan pelaksanaan kurikulum 2013 yang
meminggirkan mapel bahasa daerah.
2) Bahasa
Jawa
Kutipannya yaitu: Bahasa
daerah atau Bahasa Jawa di Jateng sudah diposisikan dengan baik, antara
lain dikukuhkan oleh perda.
3) Jawa
Tengah
Kutipannya yaitu: Sejumlah
guru bahasa jawa di Jawa Tengah mengeluhkan pelaksanaan kurikulum 2013
yang meminggirkan mapel bahasa daerah.
4) Gubernur
Jateng
Kutipannya yaitu: Bibit
waluyo semasa menjabat Gubernur Jateng pernah mengungkapnkan
keprihatinannya mengenai kesenian jathilan, yang tampil apa adanya, padahal
diforum yang banyak dihadiri tamu luar negeri.
C.
Relasi
Makna
1. Sinonimi,
yaitu nama lain untuk benda atau hal yang sama.
Beberapa kata yang terdapat dalam artikel tersebut memiliki
sinonim seperti berikut ini:
a. Menghilangkan
= Meniadakan
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Keluhan
pertama, yang sebagian sudah bisa diatasi adalah ketika banyak sekolah menghilangkan
atau mengurangi jam pelajaran bahasa jawa minimal 2 jam perminggu.
b. Minimal
= Paling sedikit
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Keluhan
pertama, yang sebagian sudah bisa diatasi adalah ketika banyak sekolah
menghilangkan atau mengurangi jam pelajaran bahasa jawa minimal 2 jam
perminggu.
c. Jenjang
= Tingkat
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Dengan dasar
Perda Nomor 4/2012 tentang pendidikan dan perda Nomor 9/2012 bahwa bahasa jawa
wajib diajarkan di semua jenjang sekolah maka Kepala Dinas Pendidikan
membuat edaran agar posisi bahasa jawa dikembalikan seperti semula.
d. Karakter
= Sifat
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Sampai sekarang
tak ada undang-undang yang melindungi keberadaan bahasa atau kesenian daerah,
yang sering dipuji-puji sebagai sarana pembentukan karakter.
2. Antonimi,
yaitu nama lain untuk benda lain pula.
Beberapa kata yang terdapat dalam artikel tersebut memiliki
antonim seperti berikut ini:
a. Mengurangi
>< menambahkan
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Keluhan
pertama, yang sebagian sudah bisa diatasi adalah ketika banyak sekolah
menghilangkan atau mengurangi jam pelajaran bahasa jawa minimal 2 jam
perminggu.
b. Menghilangkan
>< Mengadakan
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Keluhan
pertama, yang sebagian sudah bisa diatasi adalah ketika banyak sekolah menghilangkan
atau mengurangi jam pelajaran bahasa jawa minimal 2 jam perminggu.
c. Minimal
>< Maksimal
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Keluhan
pertama, yang sebagian sudah bisa diatasi adalah ketika banyak sekolah
menghilangkan atau mengurangi jam pelajaran bahasa jawa minimal 2 jam
perminggu.
d. Mematuhi
>< Melanggar
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Sebagian besar
sekolah mematuhi aturan itu, walaupun ada yang belum.
e. Baik
>< Salah
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Bahasa daerah
atau bahasa jawa di Jateng sudah diposisikan dengan baik, antara lain
dikukuhkan oleh perda.
f. Memelihara
>< Merusak
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Negara
memajukan kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangan
nilai-nilai budayanya.
g. Luar
Negeri >< Dalam Negeri
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Bibit waluyo
semasa menjabat Gubernur Jatengpernah mengungkapnkan keprihatinannya mengenai
kesenian jathilan, yang tampil apa adanya, padahal diforum yang banyak dihadiri
tamu luar negeri.
Kata-kata yang lain antara lain:
a. Direspons >< diabaikan
b. Merugikan >< menguntungkan
c. Tradisional >< modern
d. Hidup >< mati
e. Awal >< akhir
f. Maksimal >< minimal
g. Kewajiban >< hak
h. Mengingat >< melupakan
i. Sebaik-baiknya >< seburuk-buruknya
j. Besar >< kecil
3. Homonim,
yaitu ungkapan yang bentuknya sama dengan ungkapan lain tetapi maknanya tidak
sama. Kata yang termasuk homonim yang terdapat dalam artikel tersebut yaitu
landasan.
Landasan = tempat mendarat pesawat terbang
Landasan = pokok aturan
Bukti kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Landasan Konstitusional pasal
32 UUD 1945.
4. Hiponimi,
yaitu nama yang termasuk di bawah nama lain.
Perguruan
tinggi yang mempunyai prodi Bahasa Jawa dan kesenian, seperti Unnes,
Universitas PGRI Semarang, UNS, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pun
bisa berpartisipasi.
Pada kutipan di atas, yang termasuk ke dalam hiponimi yaitu
Unnes, Universitas PGRI Semarang, UNS, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
5. Hipernim,
yaitu nama yang memiliki nama-nama lain di bawahnya.
Perguruan
tinggi yang mempunyai prodi Bahasa Jawa dan kesenian, seperti Unnes,
Universitas PGRI Semarang, UNS, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pun
bisa berpartisipasi.
Pada kutipan di atas, yang termasuk ke dalam hipernim yaitu
perguruan tinggi.
6. Polisemi,
yaitu satuan bahasa yang memiliki makna lebih dari satu.
Kata yang terdapat pada artikel tersebut yang termasuk kata
berpolisemi yaitu:
a. Berjalan,
memiliki makna:
1) melangkahkan
kaki bergerak maju (berjalan ke kamar)
2) berlangsung
(proses itu terus berjalan)
b. Menampung,
memiliki makna:
1) menadah
sesuatu yang jatuh bertitik, tercurah, dan sebagainya (menampung air hujan)
2) Mengumpulkan
(menampung aspirasi)
c. Emas,
memiliki makna:
1) logam
mulia berwarna kuning yang dapat ditempa dan dibentuk. (Ibu membeli kalung emas
di toko itu)
2) bagus
(Ini peluang emas).
D.
Komponen
Makna
Beberapa kata yang terdapat dalam artikel, komponen maknanya
yaitu:
1.
Sekolah (+B, +I, +K)
Bukti
kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Sebagian besar sekolah mematuhi aturan itu, walaupun
ada yang belum.
2.
Bibit Waluyo (+B, +O,
+ND)
Bukti
kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Bibit waluyo semasa menjabat Gubernur Jatengpernah mengungkapnkan
keprihatinannya mengenai kesenian jathilan, yang tampil apa adanya, padahal
diforum yang banyak dihadiri tamu luar negeri.
3.
DPD (+B, +I, +K)
Bukti
kutipan pada Artikel sebagai berikut:
Kasus-kasus itulah yang mendorong usulan lewat DPD
agar diterbitkan UU perlindungan bahasa dan kesenian daerah.
E.
Medan
Makna
Medan makna merupakan bagian dari sistem semantik bahasa
yang menggambarkan bagian dari bidang kebudayaan atau realitas dalam alam
semesta tertentu dan yang direalisasikan oleh seperangkat unsur leksikal yang
maknanya berhubungan.
Golongan kolokasi, yaitu menunjuk pada hubungan sintagmatik
karena sifatnya yang linear (saling melengkapi). Medan makna golongan kolasi
yang terdapat dalam artikel tersebut, terdapat pada kutipan di bawah ini:
Karena
menyangkut bahasa dan kesenian daerah maka aktivis, seniman, pemerhati bahasa,
khususnya pendidikan tinggi di bidang kebahasaan dan kesenian, bisa
berpartisipasi maksimal.
Dari kutipan di atas, kita dapati kata-kata bahasa, kesenian, aktivis, seniman,
pemerhati bahasa, kebahasaan dan kesenian yang merupakan kata-kata dalam satu
kolokasi; satu tempat atau lingkungan.
F.
Kategori
Makna Leksikal
1. Kategori
Nominal
Dari artikel ditemukan kata-kata yang masuk ke dalam
kategori nominal antara lain:
a. Guru,
Pegiat kesenian tradisional, penulis, dan seniman yang mempunyai ciri makna
(+B, +O, +NJ).
b. Irman
Gusman, mempunyai ciri makna (+B, +O, +ND).
c. Ketua
DPD, mempunyai ciri makna (+B, +O, +NPa).
d. DPD,
DPR, Pemerintah, dan ISI Surakarta, mempunyai ciri makna utama (+B, +I).
e. Kebudayaan,
kesenian, pendidikan, keterlibatan, mempunyai ciri makna (+hal).
2. Kategori
Verbal
Dari artikel ditemukan kata-kata yang masuk ke dalam
kategori verbal antara lain:
a. Menyatakan
tindakan: melindungi
Sampai sekarang
tidak ada undang-undang yang melindungi keberadaan bahasa ataupun
kesenian daerah.
b. Menyatakan
tindakan dan pengalaman:, menghormati, memelihara, mewujudkan, menyumbangkan,
mempersiapkan, memanfaatkan, melindungi.
1) ...maka kewajiban
masyarakat provinsi ini untuk menyumbangkan gagasan dan mengawal ....
2)
Partisipasi
dalam tahap awal adalah mempersiapkan naskah akademis ...
3)
...menghormati
dan memelihara bahasa daerah ...
4)
Penulis
sebagai salah seorang inisiator RUU ini akan memanfaatkan...
5)
...termasuk
oleh pemda, untuk melindungi potensi...
3. Kategori
pendamping
Kategori pendamping yaitu leksem-leksem tertentu yang
mendampingi nomina, verba, adjectiv, dan juga klausa untuk memberikan
keterangan tertentu yang bukan menyatakan keadaan atau sifat.
Dari artikel ditemukan kata-kata yang masuk ke dalam
kategori pendamping antara lain:
a. Pendamping
nomina
1) Tempat
berada: di Surakarta
...hasil
Kongres Kebudayaan Jawa di Surakarta...
2) Hal
atau perkara: mengingat
Mengingat
persyaratan kaidah hukum...
b. Pendamping
verba
1) Pengingkaran:
tidak ada
Sampai sekarang
tidak ada undang-undang yang melindungi keberadaan bahasa ataupun
kesenian daerah.
2) Modalitas:
akan
...UU
Perlindungan Bahasa dan Kesenian Daerah juga akan mengikat negara...
4. Kategori
penghubung
Kategori penghubung yaitu leksem-leksem tertentu yang
bertugas menghubungkan baik kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan
klausa, maupun kalimat dengan kalimat secara koordinatif maupun secara
subordinatif.
Dari artikel ditemukan leksem-leksem yang masuk ke dalam
kategori penghubung antara lain:
a. Penghubung
koordinatif
Penggabungan: dan
...proses itu
terus berjalan dan direspons Komite III DPD...
b. Penghubung
subordinatif
1) Penyebab:
karena
Karena
menyangkut bahasa dan kesenian daerah maka...
2) Syarat
atau kondisi yang harus dipenuhi: bila
Bila olahraga bisa
dikembangkan dan difasilitasi negara...
3) Tujuan:
supaya
Hal itu supaya
bisa didayagunakan
...
4) Waktu:
sampai, setelah, sewaktu.
Sampai sekarang tidak ada
undang-undang yang melindungi keberadaan bahasa ataupun kesenian daerah.
Setelah gagasan tersebut
digulirkan sewaktu kunjungan Ketua DPD Irman Gusman di Jateng...
Post a Comment for "CONTOH ANALISIS ARTIKEL DALAM KORAN"