Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PENGERTIAN PSIKOLINGUISTIK

Psikolinguistik merupakan interdisiplin antara Linguistik dan Psikologi. Psikologi berasal dari bahasa Inggris pscychology. Kata pscychology berasal dari bahasa Greek (Yunani), yaitu dari akar kata psyche yang berarti jiwa, ruh, sukma dan logos yang berarti ilmu. Jadi, secara etimologi psikologi berati ilmu jiwa. Pengertian Psikologi sebagai ilmu jiwa dipakai ketika Psikologi masih berada atau merupakan bagian dari filsafat, bahkan dalam kepustakaan kita pada tahun 50-an ilmu jiwa lazim dipakai sebagai padanan Psikologi. Kini dengan berbagai alasan tertentu (misalnya timbulnya konotasi bahwa Psikologi langsung menyelidiki jiwa) istilah ilmu jiwa tidak dipakai lagi.
Psikologi lazim diartikan sebagai suatu bidang ilmu yang mencoba mempelajari perilaku manusia. Caranya, dengan mengkaji hakikat rangsangan, hakikat reaksi terhadap rangsangan itu, dan mengkaji hakikat-hakikat proses akal yang berlaku sebelum reaksi itu terjadi. Tujuan pengkajian akal ini yaitu untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol perilaku manusia. Psikologi sangat erat dengan kehidupan manusia dalam segala kaitannya yang sangat luas. Oleh karena itu, muncullah berbagai cabang psikologi yang diberi nama sesuai dengan penerapannya. Diantara cabang-cabang itu adalah psikologi social, psikologi perkembangan (kanak-kanak), psikologi klinik, psikologi komunikasi, dan psikologi bahasa.
Secara umum, linguistik diartikan sebagai ilmu bahasa atau ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Linguistik adalah ilmu yang objek kajiannya adalah bahasa, sedangkan bahasa itu sendiri merupakan fenomena yang hadir dalam segala aktifitas  kehidupan manusia.
Secara etimologi, sudah disinggung bahwa kata psikolinguistik  terbentuk dari kata psikologi dan kata linguistik, yakni dua bidang ilmu yang berbeda, yang masing-masing berdiri sendiri, dengan prosedur dan metode yang berlainan. Namun, keduanya sama-sama meneliti bahasa sebagai objek formalnya. Linguistik mengkaji struktur bahasa, sedangkan psikologi mengkaji perilaku berbahasa. Menurut Ferdinand de Sausure (1858-1913), pakar linguistik berkebangsaan Swiss, telah berusaha menerangkan apa sebenarnya bahasa itu (linguistik) dan bagaimana keadaaan bahasa itu di dalam otak (psikologi). Ada tiga istilah tentang bahasa yaitu languge (bahasa pada umumnya bersifat abstrak), langue (bahasa tertentu yang bersifat abstrak), dan parole (bahasa sebagai tuturan yang bersifat konkret). Ia beranggapan dalam bahasa itu pada dasarnya bersifat psikologi.
Berdasarkan pengertian psikologi dan linguistik pada uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari perilaku berbahasa, baik prilaku yang tampak maupun perilaku yang tidak tampak. Untuk lebih jelasnya, mengenai pengertian Psikolinguistik berikut ini dikemukakan beberapa definisi Psikolinguistik.
Sebelum menggunakan bahasa, seorang pemakai bahasa terlebih dahulu memperoleh bahasa. Dalam kaitan ini,  Levelt (Marat,1983: 1) mengemukakan bahwa psikolinguistik adalah suatu studi mengenai penggunaan dan perolehan bahasa oleh manusia. Kridalaksanapun (1982: 140) berpendapat sama, dengan menyatakan bahwa psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari hubungan  antara bahasa dengan perilaku dan akal budi manusia serta kemampuan berbahasa dapat diperoleh.
Dalam proses berbahasa terjadi proses memahami dan menghasilkan ujaran,  berupa kalimat-kalimat. Karena itu, Emmon Bach (Tarigan, 1985: 3) mengemukakan bahwa psikolinguistik adalah suatu ilmu yang meneliti bagaimana sebenarnya para pembicara/ pemakai  bahasa membentuk/ membangun kalimat-kalimat bahasa tersebut.
Sejalan dengan pendapat di atas, Slobin (Chaer, 2003: 5) mengemukakan bahwa psikolinguistik mencoba menguraikan proses-proses psikologi yang berlangsung jika seseorang mengucapkan kalimat-kalimat yang didengarnya pada waktu berkomunikasi dan bagaimana kemampuan bahasa diperoleh manusia.
Secara lebih rinci, Chaer (2003: 6)  berpendapat bahwa  psikolinguistik mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa, dan bagaimana struktur itu diperoleh, digunakan pada waktu bertutur, dan pada waktu memahami kalimat-kalimat dalam pertuturan itu.
Psikolinguistik merupakan sebuah kajian mengenai penggunaan bahasa dan perolehan bahasa oleh manusia akan senantiasa menempatkan manusia sebagai pelaku dan sekaligus pengguna bahasa sehingga sistem-sistem yang ada pada diri manusia akan dapat menjelaskan bagaimana manusia dapat menangkap ide-ide orang lain dan bagaimana ia dapat mengekspresikan ide-idenya sendiri melalui  bahasa baik secara tertulis maupun secara lisan (Nur Indah, 2008:13).
Robert  Lado (1976:220), mengatakan bahwa psikolinguistik adalah pendekatan gabungan melalui psikologi dan linguistik bagi telaah atau studi pengetahuan bahasa, bahasa dalam pemakaian, perubahan bahasa, dan hal-hal yang ada kaitannya dengan itu yang tidak begitu mudah dicapai atau didekati melalui salah satu dari kedua ilmu tersebut secara terpisah atau sendiri-sendiri.
Menurut Foos, (dalam Herman J. Waluyo, 2006:1) psikolinguistik adalah ilmu yang menelaah tentang apa yang diperoleh seseorang, jika mereka melaksanakan proses perolehan bahasa (language acquisition); bagaimana mereka memperoleh bahasa (producing language and speech); bagaimana mereka menggunakan bahasa dalam proses mengingat dari memahami bahasa itu (comprehension and memory). Psikolinguistik berhubungan erat dengan psikologi kognitif, yakni psikologi yang membahasa tentang pemahaman dan berfikir.
Dari pengertian yang dinyatakan Foos tersebut dapat dilihat, bahwa psikolinguistik berhubungan dengan: (1) proses perolehan bahasa, (2) proses produksi bahasa, dan (3) proses pemahaman dan ingatan. Dalam proses produksi bahasa dibahas juga proses kerja otak manusia. Dalam hal ini kita berhadapan dengan neorolinguistik. Dalam proses perolehan bahasa, kita dihadapkan juga dengan perkembangan bahasa anak. Dalam proses pemahaman bahasa, kita dihadapkan dengan proses mengingat bahasa, dan keduanya merupakan proses bagaimana seseorang mengerti bahasa.
Psikolinguistik mempelajari faktor-faktor psikologis dan neurobiologis yang memungkinkan manusia mendapatkan, menggunakan, dan memahami bahasa. Kajiannya semula lebih banyak bersifat filosofis, karena masih sedikitnya pemahaman tentang bagaimana otak manusia berfungsi. Oleh karena itu psikolinguistik sangat erat kaitannya dengan psikologi kognitif. Penelitian modern menggunakan biologi, neurologiilmu kognitif, dan teori informasi untuk mempelajari cara otak memproses bahasa.


Post a Comment for "PENGERTIAN PSIKOLINGUISTIK"