Contoh Simpel Cerpen
Air
Mata Bangga
Supri
adalah seorang anak sulung dari empat bersaudara. Kesehariannya setelah tamat
dari MAN 2 Kebumen, adalah bekerja di sebuah bengkel las di kotanya sendiri
yaitu di Kebumen. Dia bekerja dari jam delapan pagi hingga jam lima sore.
Seringnya, setelah ‘Isya dia keluar lagi entah ke mana. Kalau ditanya ibunya,
dia selalu menjawab “keluar, cari hiburan”. Pulangnya tak menentu, kadang
tengah malam, kadang dini hari, kadang tak pulang ke rumah karena langsung
berangkat bekerja. Hal tersebut membuat orang tuanya naik darah. Sehingga tidak
jarang, setiap dia pulang ke rumah, dia dimarahi oleh ibunya, dan juga
neneknya. Sedangkan ayahnya hanya bisa memarahinya lewat telepon, karena
ayahnya bekerja di luar kota. Dan hal itu membuat Supri tidak betah lama-lama
di rumah.
Suatu
ketika tetangganya bernama Saroh, bercakap dengan ibu Supri. Dalam
percakapannya itu, Saroh mengatakan kalau dia pernah melihat Supri sedang
memasuki pintu gerbang Hotel dekat Pasar Kebumen. Saroh mengira kalau Supri di
sana mencari kesenangan dengan perempuan malam. Ibu Supri dengan cepat
membantah omongan tetangganya itu.
Keesokan
harinya, ibu Supri menanyakan kepada Supri tentang hal tersebut tadi. Supri
menjawab dengan santai, “Ah ibu,,,, percayalah pada Supri bu. Supri tidak
mungkin berbuat seperti itu”. Mendengar hal itu ibu Supri lega, tapi hanya
sesaat. Pikiran dan perasaannya belum percaya betul dengan omongan anaknya itu,
karena memang hampir setiap malam dia tidak tidur di rumah.
Seminggu
kemudian, pacar Supri, Warti namanya, datang ke rumah. Dan pada saat itu Supri
sedang tidak di rumah. Ibu Supri menceritakan kepada Warti tentang cerita dari
tetangganya itu. Mendengar cerita dari Ibu Supri, awalnya Warti hanya
mengangguk-angguk saja. Tak nampak ada perasaan marah atau sejenisnya. Lalu tak
lama kemudian dia balik bercerita kepada ibu Supri, “sebenarnya yang dikatakan
tetangga ibu bisa jadi benar bu”.
“Apa,,,?
Jadi itu semua benar!! Astaghfirulloh,,” kata ibu.
“Iya.
Memang mas Supri hampir setiap malam ke hotel itu. Bahkan tidurpun tak jarang
di hotel itu. Tapi bu, di sana dia bukan mencari hiburan dengan
bersenang-senang bersama perempuan malam atau semacamnya bu. Di sana dia
bekerja. Dia menjadi seorang kurir. Setiap tamu yang ingin minum, makan, dan
lainnya, mas Suprilah yang membuatkan dan menyuguhkannya”, cerita Warti.
“Apa
maksudmu Warti? Ibu tak mengerti”, kata ibu.
“Ibu
tak mengerti karena ibu tidak percaya kan bu dengan cerita Warti? Tapi itulah
kebenarannya bu”, kata Warti.
Mendengar
hal itu hati ibu Supri sakit sekali. Di balik kelakuan anaknya yang nakal,
ternyata tersimpan budi dan hati yang begitu luar biasa. Tanpa disadari air
mata ibu Supri bercucuran.
Oleh: Fitria Arum N
Post a Comment for "Contoh Simpel Cerpen"